Kamis 16 Apr 2020 20:22 WIB

Wakil Ketua DPRD DKI: Bansos Jangan Lewatkan Warga Miskin

Zita menilai respons Anies Baswedan sangat tepat dan cepat.

Warga memperlihatkan isi bantuan sembako pemerintah sebagai bantuan pangan akibat wabah COVID-19 di kawasan RW 03 Kebon Kacang, Jakarta, Ahad (12/4/2020). Bantuan sembako Pemprov DKI Jakarta tersebut guna meringankan beban perekonomian warga setempat yang terdampak COVID-19 di wilayah DKI Jakarta selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
Foto: ANTARA/Reno Esnir
Warga memperlihatkan isi bantuan sembako pemerintah sebagai bantuan pangan akibat wabah COVID-19 di kawasan RW 03 Kebon Kacang, Jakarta, Ahad (12/4/2020). Bantuan sembako Pemprov DKI Jakarta tersebut guna meringankan beban perekonomian warga setempat yang terdampak COVID-19 di wilayah DKI Jakarta selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Zita Anjani meminta pembagian bantuan sosial (bansos) berupa sembako dengan target 1,1 juta orang oleh Pemprov DKI Jakarta, jangan sampai melewatkan golongan rentan miskin. Menurut politisi PAN ini, kelompok masyarakat tersebut harus diperhatikan karena kategori ini sering terlewat oleh pemerintah.

"Sosialisasinya harus jelas. Kapan bantuan bakal datang, lalu orang yang akan menerima sudah ada datanya di RW. Jadi, datanya jadi mutakhir. Orang yang benar-benar butuh bisa lapor. Jadi, tidak ada yang terlewat. Kan ada kelompok yang situasi ekonomi berubah sedikit langsung miskin, biasa disebut rentan miskin, ini yang jumlahnya sangat besar. Yang butuh harus dapat," kata Zita, Kamis (16/4).

Kendati demikian, secara khusus Zita mengapresiasi langkah cepat dari Pemprov DKI Jakarta yang menurutnya dapat langsung mengurangi beban di masyarakat. Dia menilai respons Pemprov DKI Jakarta dan Anies Baswedan sangat tepat dan cepat.

"Saya merasa kepemimpinan yang memiliki sense of crisis. Semoga warga dapat menikmati, masalah pun bisa berkurang. Saya yakin ini tidak akan menyelesaikan, paling tidak sedikit membantu," kata Zita melanjutkan.

Zita mengaku sudah mengelilingi beberapa daerah di Jakartadan memiliki beberapa masukan penting untuk disampaikan langsung kepada Anies. Ide yang baik tentu harus ditopang dengan teknis distribusi yang baik.

Di Jakarta sendiri, sebanyak 202 orang dinyatakan telah sembuh, dari total 2.670 orang kasus positif, dengan jumlah pasien meninggal sebanyak 248 orang, kemudian 1.601 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit dan 619 orang melakukan isolasi mandiri di rumah.

Orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 3.040 orang (2.456 sudah selesai dipantau dan 584 masih dipantau) dan pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 2.456 orang (1.298 sudah pulang dari perawatan dan 1.167 masih dirawat).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement