Kamis 16 Apr 2020 17:53 WIB

Mendag Pastikan Bahan Pokok Jelang Ramadhan Aman

Stok beras untuk menghadapi Ramadhan dan Lebaran mencapai 3,38 juta ton.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Friska Yolandha
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto melakukan kunjungan sekaligus melakukan sidak pemantauan ketersediaan stok bahan pokok ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) dan PT Food Station Tjipinang Jaya di Jakarta, pada Kamis, (16/4).
Foto: Humas Kemendag
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto melakukan kunjungan sekaligus melakukan sidak pemantauan ketersediaan stok bahan pokok ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) dan PT Food Station Tjipinang Jaya di Jakarta, pada Kamis, (16/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan Agus Suparmanto melakukan kunjungan lapangan sekaligus melakukan sidak pemantauan ketersediaan stok bahan pokok ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) dan PT Food Station Tjipinang Jaya di Jakarta, pada Kamis (16/4). Dari hasil kunjungan itu, ia menyatakan stok beras secara nasional jelang Puasa Ramadhan dan Idul Fitri 2020 dipastikan aman. 

“Secara nasional, stok beras saya pastikan cukup untuk kebutuhan masyarakat menjelang puasa dan Idul Fitri 1441 H. Bahkan sampai panen mendatang, aman dan mantul," ujar Agus usai kunjungan. 

Baca Juga

Ia mengatakan, harga beras secara nasional sangat stabil. Harga selama Maret 2020 pun, kata dia, tidak menimbulkan inflasi nasional. 

Di tengah berjalannya implementasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) melawan Covid-19 di DKI Jakarta dan beberapa wilayah lainnya, ujar Agus, masyarakat lebih mudah membeli bahan pokok. Maka bisa menyambut Ramadhan dengan perasaan tenang. 

Agus menyebutkan, stok beras nasional untuk menghadapi puasa dan Lebaran saat ini tersedia sebanyak 3,38 juta ton. Stok beras di Perum Bulog sebanyak 1,42 juta ton, stok di penggilingan 1,2 juta ton, stok di pedagang 728 ribu ton, stok di PIBC sebesar 28.431 ton, dan stok di Lumbung Pangan Masyarakat binaan BKP sebesar 2.939 ton. 

Ditambah lagi dengan memasuki musim 

panen secara berkesinambungan hingga Agustus 2020, stok beras nasional akan mendapat tambahan sebesar 19,8 juta ton. 

“Kami sudah melakukan koordinasi dengan Kementan dan pelaku usaha perbesaran. Saat ini di seluruh sentra produksi beras memasuki masa panen raya sehingga diperkirakan ada tambahan produksi pada mulai Maret hingga Agustus 2020, sebesar 19,8 juta ton," tuturnya. 

Sementara, lanjut dia, kebutuhan beras diperkirakan sebesar kurang lebih 2,5 juta ton per bulan. Lalu sebagai antisipasi panjangnya masa penanganan Covid-19, Mendag optimis stok dan produksi beras mencukupi kebutuhan nasional hingga akhir Desember 2020.

Agus mengatakan, secara nasional, harga beras medium rata-rata sebesar Rp 10.800 per kilogram (kg). Harga itu stabil dibandingkan 

minggu lalu, dan naik 1,89 persen dibandingkan bulan lalu. 

Harga tertinggi terjadi di Bulungan (Tj. Selor) sebesar Rp 13.429 per kg. Kemudian terendah di Jambi sebesar Rp 9.000 per kg. 

Rata-rata harga beras premium tercatat Rp 12.400 per kg. Relatif stabil dibandingkan minggu lalu, dan bulan lalu. Selanjutny, harga tertinggi terjadi di Pekanbaru sebesar Rp 14.656 per kg dan terendah di Banda Aceh seharga Rp 10.667 per kg. 

Supaya beras cepat tersalurkan, Agus memotong mata rantai distribusi beras. Harga beras juga dibuat agar terjangkau masyarakat, sehingga tidak terjadi inflasi pada komoditas itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement