Kamis 16 Apr 2020 17:28 WIB

Di Masa Covid-19, Penyuluh dan Petani NTT Genjot Produksi

penyuluh pertanian di NTT berhasil membuat wilayahnya panen hingga 21.260 hektar

Marsel Nagung, salah satu Penyuluh Pertanian yang mengawal Petani di Kabupaten Manggarai, NTT berhasil membuat wilayahnya menjadi salah satu daerah dengan total panen 21.260 hektar dan produktivitas mencapai 6,26 per ton/ha.
Foto: Kementan
Marsel Nagung, salah satu Penyuluh Pertanian yang mengawal Petani di Kabupaten Manggarai, NTT berhasil membuat wilayahnya menjadi salah satu daerah dengan total panen 21.260 hektar dan produktivitas mencapai 6,26 per ton/ha.

REPUBLIKA.CO.ID, MANGGARAI -- Pandemi Covid-19 yang masih melanda tidak menyurutkan semangat penyuluh dan petani Indonesia untuk menyediakan pangan bahkan hingga agustus 2020 mendatang. Menteri Pertanian Syahril Yasin Limpo (SYL) memerintahkan jajaran Kementerian Pertanian  untuk memantau dan mengawal produksi terutama selama masa pandemi covid 19 ini. 

“Kami bersama seluruh jajaran Kementan optimal menyediakan stok pangan, Insya Allah aman. Neraca kita dari 11 pangan dasar yang ada terjaga dengan baik. Tentu saja kita berharap distribusinya juga bisa lancar sehingga stabilisasi harga bisa dilakukan. Ini untuk seluruh Indonesia”, ujar Mentan Syahrul. 

Upaya untuk menjamin ketersediaan pangan salah satunya dengan melakukan pendataan luas panen serta kegiatan petani yang ada di setiap Kostratani. Termasuk kostratani yang ada di Nusa Tenggara Timur. 

Marsel Nagung, salah satu Penyuluh Pertanian yang mengawal Petani di Kabupaten Manggarai, NTT berhasil membuat wilayahnya menjadi salah satu daerah dengan total panen 21.260 hektar dan produktivitas mencapai 6,26 per ton/ha.

Hal ini disebabkan karena Petani di wilayahnya tidak terlalu panik akan virus covid 19. “Mereka sering berjemur di bawah matahari dan makan makanan yang sehat yaitu sayur-sayuran dari hasil kebunnya. Tapi walau masyarakat tidak terlalu terpengaruh kami selalu sosialisasikan tentang wabah ini dan menginformasikan kepada petani apa saja yang menjadi himbauan pemerintah," ungkap marsel. 

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi juga menambahkan peran penyuluhan pertanian di saat pandemi Covid-19 sangatlah penting. Para penyuluh pertanian diminta selalu aktif dan produktif mendampingi petani agar proses budidaya di lahan masing-masing panen dan prosesnya berjalan dengan baik, jangan sampai ada pangan yang tertahan. 

“Penyuluh pertanian harus proaktif memastikan berjalannya proses pertanian, baik dari hulu sampai hilir untuk menjaga ketersediaan pangan. mulai dari olah tanah, olah tanam hingga panen. Tentunya dengan peran Kostratani. Dan ingat selalu perhatikan protokol kesehatan di lapangan agar tidak terjadi penyebaran Covid-19," ungkap Dedi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement