Kamis 16 Apr 2020 01:03 WIB

Gianyar Distribusikan Sembako untuk Warga Miskin

Sebanyak 7.554 warga miskin yang tersebar di 70 desa dan kelurahan diberi bantuan.

Pengendara sepeda motor melintasi gerbang penyemprotan disinfektan yang dipasang di jalan Desa Batubulan, Gianyar, Bali, Rabu (8/4/2020). Pemasangan gerbang penyemprotan disinfektan yang disebut dengan gerbang desa steril itu merupakan upaya masyarakat setempat untuk mencegah penyebaran COVID-19 atau Virus Corona. Pemerintah Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali, mendistribusikan 7.554 bantuan paket sembako untuk keluarga miskin yang terkena dampak Covid-19.
Foto: ANTARA/nyoman hendra wibowo
Pengendara sepeda motor melintasi gerbang penyemprotan disinfektan yang dipasang di jalan Desa Batubulan, Gianyar, Bali, Rabu (8/4/2020). Pemasangan gerbang penyemprotan disinfektan yang disebut dengan gerbang desa steril itu merupakan upaya masyarakat setempat untuk mencegah penyebaran COVID-19 atau Virus Corona. Pemerintah Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali, mendistribusikan 7.554 bantuan paket sembako untuk keluarga miskin yang terkena dampak Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, GIANYAR -- Pemerintah Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali, mendistribusikan 7.554 bantuan paket sembako untuk keluarga miskin yang terkena dampak Covid-19. Mereka tersebar di 70 desa dan kelurahan.

“Tak dipungkiri pandemik ini berdampak besar pada menurunnya perputaran ekonomi masyarakat dan paket sembako ini merupakan salah satu bentuk bantuan pengamanan sosial untuk masyarakat akibat pandemik Covid-19,” kata Bupati Gianyar I Made Mahayastra, Rabu (15/4).

Baca Juga

Pendistribusian bantuan disaksikan Bupati Gianyar, Made Mahayastra didampingi Wakil Bupati AA Gde Mayun, Sekdakab, Gianyar Made Wisnu Wijaya, Kajari Gianyar Agung Mardiwibowo, Kapolres Gianyar, AKBP I Dewa Made Adnyana, Dandim 1616/Gianyar Letkol Inf Frandi Sibo, Ketua PKK Gianyar Surya Adnyani Mahyastra, dan anggota DPRD Gianyar, di GOR Kebo Iwa Gianyar.

Bupati menjelaskan Pemkab Gianyar saat ini telah menyiapkan 7.554 paket sembako, untuk masyarakat yang membutuhkan akibat terdampak pandemi Covid-19. Bantuan sembako itu terdiri dari beras 25 kilogram, mie instan satu dus dan telur sebanyak satu krat.

Masyarakat kurang mampu ini yang menjadi prioritas dari pemerintah, karena mereka tidak mempunyai penghasilan yang tetap. Sedangkan untuk pekerja harian, seperti buruh, hotel dan lain-lainnya berdasarkan kajian yang telah dilakukan, mereka ini baru satu bulan berhenti bekerja.

Logikanya, dijelaskan Bupati Mahayastra, mereka masih punya tabungan, masih bisa bertahan untuk satu atau dua bulan ke depan. Kalau nanti sudah saatnya dan setelah kalkulasi anggaran, mereka ini harus dibantu.

"Untuk itu, saat ini kami telah menyiapkan dua tim untuk melakukan pendataan, yaitu tim dasa wisma seperti yang diarahkan oleh ketua PKK Provinsi Bali, dan satu lagi tim yang dikomandoi oleh Sekda Gianyar," tambah dia.

Ia menekankan, data merypakan hal penting dalam penyaluran bantuan. Tanpa data yang akurat, sebagus apapun kebijakannya tak akan berjalan baik.

"Bisa-bisa nanti menimbulkan kekacauan di tengah masyarakat,” jelas Mahayastra.

Saat ini pendistribusian paket sembako berdasarkan data yang ada. Dimana beberapa waktu lalu Pemkab Gianyar telah mendata jumlah KK miskin yang dilakukan oleh masing-masing OPD di lingkungan Pemkab. Gianyar.

Namun data ini terus akan mengalami perubahan, terkait adanya peningkatan taraf hidup sehingga statusnya berubah, ataupun sebaliknya. Perbaikan data keluarga kurang mampu inilah yang dijadikan dasar saat ini untuk mendistribusikan bantuan paket sembako, yang diserahkan oleh masing-masing OPD pada keluarga miskin di desa binaannya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement