Rabu 15 Apr 2020 19:05 WIB

Industri Tekstil Nasional Sudah Mulai Produksi APD

Saat ini industri tekstil kekurangan bahan baku APD berstandar medis.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Pekerja menyelesaikan pembuatan alat pelindung diri (APD) tenaga medis dan non medis. ilustrasi
Foto: ANTARA FOTO
Pekerja menyelesaikan pembuatan alat pelindung diri (APD) tenaga medis dan non medis. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mendorong industri tekstil memproduksi Alat Pelindung Diri (APD) bagi petugas medis. Ini demi memenuhi kebutuhan di lapangan sekaligus menyelamatkan industri supaya tetap berjalan di tengah wabah corona atau Covid-19 seperti sekarang.

Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jemmy Kartiwa mengatakan, beberapa perusahaan tekstil sudah mulai melakukan produksi APD. "Di Bandung, sudah beberapa perusahaan memulai," ujarnya kepada Republika.co.id pada Rabu, (15/4).

Baca Juga

Tidak hanya di Bandung, ia menyebutkan, produksi telah dilakukan pula oleh perusahaan tekstil di Tangerang dan Jawa Tengah. "Di Jawa Tengah setahu saya sudah lebih dahulu (produksi APD)," kata Jemmy.

Sebelumnya dia menyatakan, kini asosiasi bersama para anggotanya berupaya semaksimal mungkin memproduksi APD. Hanya saja, kata dia, bahan baku berstandar medis atau medical grade mengalami short supply.

"Yang (bahan baku) medical grade tidak cukup. Kebutuhan dunia mendadak melonjak," ujar Jemmy.

Ia enggan menyebutkan, target produksi APD yang dikejar API. Hanya saja Kementerian Perindustrian menargetkan, 10 juta APD bisa didistribusikan pada April. "Maka kita lagi maksimalkan (produksinya)," tegas dia.

Sebelumnya, Direktur Jendral Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kemenperin Muhammad Khayam meminta secara khusus kepada Indonesian Nonwoven Association (INWA) agar anggotanya bisa menyediakan kebutuhan bahan baku. Terutama untuk produksi APD dan masker.

“Asosiasi Nonwoven Indonesia juga telah diminta untuk men-supply kekurangan bahan baku APD dan masker. Dengan begitu, memproduksi APD dan masker tidak ada lagi hambatan kebutuhan bahan baku,” kata Khayam.

Sejumlah perusahaan anggota INWA Perusahaan Kawasan Berikat, lanjutnya, juga sedang menyiapkan infrastruktur. Tujuannya supaya dapat memproduksi masker dan APD demi menangani corona atau Covid-19.

Khayam pun mengungkapkan, bahan baku dari China mulai dikirim ke Indonesia sejak pekan lalu. Maka Kemenperin terus mendorong industri dalam negeri supaya semakin meningkatkan kapasitas produksinya.

“Bahkan BUMN tekstil juga, yaitu PT Industri Sandang Nusantara diminta dapat mengambil peran dalam penanganan virus Covid-19 ini dengan memproduksi masker,” jelas dia.

Khayam menyebutkan, saat ini, ada beberapa perusahaan yang siap membantu supply kebutuhan bahan baku APD. Seperti PT Multispunindo, PT Sritex, Duniatex Group, PT Hadtex, dan beberapa perusahaan tekstil dan produk tekstil (TPT) lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement