Rabu 15 Apr 2020 19:04 WIB

Stok Pangan di Lampung Aman Sampai Idul Fitri 1441 H

Stok Pangan terutama beras di Lampung mencapai 137 ribu ton.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Agus Yulianto
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi.
Foto: Republika/Mursalin Yasland
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Masa pandemi virus corona atau Covd-19, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menjamin stok pangan menjelang bulan suci Ramadhan 1441 H hingga Idul Fitri. Saat ini, produksi beras di Lampung mencapai 137 ribu ton, sedangkan kebutuhan beras masyarakat hanya 57 ribu ton.

"Saya jamin stok pangan aman," kata Gubernur Lampung Arinal Djunaidi kepada wartawan di Pemprov Lampung, Rabu (15/4).

Menurut dia, selain stok pangan aman terutama beras, ketersediaan pangan lainnya juga seperti daging, telur ayam, dan lainnya masih tercukupi. Dia mengatakan, masa pandemi COvid-19 di Lampung, jajaran Pemprov Lampung di sektor pertanian, tetap memacu petani untuk tetap menjalankan aktivitas pertaniannya.

Jajaran sektor pertanian Pemprov Lampung, ujar dia, tetap memberikan bantuan kepada petani seperti pasokan pupuk dan benih yang aman. Dalam melakukan aktivitas bertani, Arinal mengingatkan masyarakat petani tetap menjaga jarak aman di lingkungan masing-masing untuk menghindari wabah Covid-19.

Selain tetap memacu kinerja petani di masa pandemi Covid-19, Pemprov Lampung terus mendukung kebutuhan para petani dalam menjalankan usaha pertaniannya. Yakni penyediaan pupuk yang aman, serta benih yang unggul, termasuk alat dan mesin pertanian.

Berdasarkan pemantauan di pasar tradisional Kota Bandar Lampung, Rabu (15/4), sepuluh hari mendekati bulan Ramadhan, harga kebutuhan pangan di dapur rumah tangga masih normal, bahkan beberap komoditas pangan mengalami penurunan di masa pandemi Covid-19.

Harga cabai merah mengalami penurunan yang sangat drastis, dari sebelumnya Rp 25 ribu per kg, menjadi Rp 18 ribu per kg. Hal tersebut dikarenakan memasuki musim panen cabai merah. Sedangkan harga beras juga masih normal, untuk beras kualitas medium berkisar Rp 9.500 sampai Rp 10 ribu per kg, sedangkan beras kualitas premium berkisar Rp 11.500 sampai Rp 12 ribu per kg.

Harga telur ayam ras, masih stabil berkisar Rp 21 ribu sampai Rp 22 ribu per kg. Sedangkan ayam potong mengalami penurunan drastis dari Rp 50 ribu per ayam potong, menjadi Rp 23 ribu sampai Rp 25 ribu per ayam. Turunnya harga ayam potong dikarena peternak mengalami kesulitan memasarkan produksinya karena masa pandemi Covid-19 banyak rumah makan setop.

"Kalau ayam potong turunnya drastis, jadi banyak yang jual dengan harga potongan 50 persen," kata Andi, pedagang ayam potong di Pasar Kemiling. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement