Rabu 15 Apr 2020 17:04 WIB

Pedagang Jajanan Sekolah Masuk Jaring Pengaman Sosial

Kurang lebih ada 2.382 pedagang informal yang sebelumnya berjualan di sekolah.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Yusuf Assidiq
Jajanan sekolah (Ilustrasi)
Foto: ANTARA/Saiful Bahri
Jajanan sekolah (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Para pedagang yang biasa mangkal sekolah-sekolah menjadi warga yang akan mendapat bantuan Jaring Pengaman Sosial (JPS). Mereka merupakan pedagang yang terdampak adanya wabah Covid 19. Mereka tak biasa lagi berjualan, karena sekolah libur.

Hal itu disampaikan Bupati Purbalingga, Jawa Tengah, Dyah Hayuning Pratiwi, saat menerima pengurus PGRI Purbalingga di pendopo Setda setempat, Rabu (15/4). Pada kesempatan itu, pengurus PGRI Purbalingga menyampaikan bantuan senilai Rp 178 juta untuk membantu pemkab menangani wabah Covid 19.

Uang tersebut merupakan hasil iuran para guru yang yang tergabung dalam PGRI Cabang Purbalingga.

Menerima bantuan ini, bupati menyatakan, uang itu akan dimasukkan dalam jaring pengaman sosial yang akan dibagikan pada masyarakat.

Termasuk para pedagang informal yang sebelumnya berjualan di sekolah-sekolah. Menurutnya, JPS yang dibagikan pemkab nantinya dibagikan dalam bentuk paket sembilan kebutuhan bahan pokok (sembako).

 

''Berdasarkan data di Dinas Pendidikan, kurang lebih ada 2.382 pedagang informal yang sebelumnya berjualan di sekolah-sekolah di wilayah Purbalingga,'' katanya.

Ketua PGRI Purbalingga Joko Sumarno, menyebutkan para pedagang sekolah sudah cukup lama tidak bisa berjualan anak-anak sudah menerapkan belajar di rumah sejak 16 Maret lalu. ''Selama ini, keluarga mereka tentu sudah kesulitan memenuhi kebutuhan hidupnya,'' ujar dia.

Rencananya, bantuan JPS untuk para pedagang sekolah ini akan dibagikan melalui pihak sekolah. ''Nanti pihak sekolah yang membagikan langsung pada para pedagang,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement