Rabu 15 Apr 2020 16:07 WIB

Desain Respirator Tim F1 Ditolak Layanan Kesehatan Inggris

Desain ketiga dari Redbull dan Renault, yang diberi nama BlueSky, ditolak.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Israr Itah
 Suasana Rumah Sakit St. Thomas di London, Inggris, tempat perawatan pasien corona (ilustrasi). Layanan kesehatan Inggris (NHS) menolak desain respirator dari dua tim Formula Satu (F1), Red Bull dan Renault.
Foto: EPA-EFE/FACUNDO ARRIZABALAGA
Suasana Rumah Sakit St. Thomas di London, Inggris, tempat perawatan pasien corona (ilustrasi). Layanan kesehatan Inggris (NHS) menolak desain respirator dari dua tim Formula Satu (F1), Red Bull dan Renault.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Seluruh tim Formula 1 (F1) yang berbasis di Inggris bergabung dan membentuk proyek untuk melawan virus corona. Ketujuh tim ini mengembangkan dua tipe respirator atau alat bantu pernafasan yang telah disetujui dan mulai diproduksi. 

Layanan kesehatan Inggris (NHS) kemudian memesan 10 ribu unit dari setiap perangkat. Namun prototype hemat biaya desain ketiga dari Red Bull dan Renault, yang diberi nama BlueSky, ditolak karena tidak memenuhi syarat.

Kedua tim ini membuat prototype hanya dalam waktu tiga pekan setelah mempekerjakan sebagaian staf mereka hingga 18 jam sehari. Ratusan pekerja itu mengharapkan persetujuan dari NHS.

Namun otoritas kesehatan Inggris itu menganggap pasien virus corona memerlukan perangkat yang lebih canggih dari perkiraan awal. Dibandingkan merasa kecewa, juru bicara F1 mengungkapkan bahwa tim proyek BlueSky harus bangga dengan pencapaian mereka. 

"Proyek tim F1, BlueSky dari Red Bull Racing dan Renault F1, telah menunjukan dedikasi dan keterampilannya yang cemerlang dari seluruh proyek. Mereka harus merasa bangga dengan pekerjaan yang mereka lakukan," ujar juru bicara dilansir dari laman AS, Rabu (15/4).

"Tujuh tim ini terus memfokuskan upaya kolektif mereka pada dua pekerjaan yang tersisa. Sambil bersiap untuk menanggapi panggilan bantuan lebih lanjut," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement