Selasa 14 Apr 2020 23:18 WIB

Sultan HB X Ingatkan Ajaran Sultan Agung dalam Hadapi Corona

Sultan Hamengku Buwono X mengingatkan ajaran Sultan Agung dalam hadapi corona.

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan HB X
Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan HB X

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengingatkan masyarakat tentang ajaran Sultan Agung bertajuk "Mangasah Mingising Budi, Memasuh Malaning Bumi" dalam menghadapi pandemi Covid-19. Sri Sultan mengatakan saatnya budaya gotong royong kembali dipererat.

"Ajaran Sultan Agung itu bermakna mengasah ketajaman akal-budi, membasuh malapetaka bumi. Relevansinya, kini kita harus meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan, bersamaan dengan melestarikan lingkungan," kata Sultan dalam keterangannya di Yogyakarta, Selasa (14/4).

Baca Juga

Dalam ajaran Sultan Agung itu, Raja Keraton Yogyakarta ini juga menjelaskan bahwa berbagai sifat mementingkan diri sendiri harus dihilangkan dalam menghadapi situasi saat ini. "Sifat-sifat serakah "3G"; golek menange dewe (mencari menangnya sendiri), golek butuhe dewe (mencari kebutuhan sendiri), golek benere dewe (mencari benarnya sendiri), saatnya dicuci habis," katanya.

Saat ini, kata Sultan, adalah saat yang tepat bagi setiap orang untuk mawas diri, apakah cuma mementingkan diri sendiri atau juga berguna untuk yang lain. "Islam mengajarkan sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang berguna bagi sesama," kata dia.

Maka dari itu, ia meminta agar budaya gotong royong kembali dipererat tidak hanya di desa-desa tapi juga di kota-kota. "Tidak hanya pada tradisi sambatan seperti di desa, tapi juga wujudkanlah dalam mengatasi masalah bersama bangsa ini," kata dia.

Kepala Bagian Humas Biro Umum Humas dan Protokol Setda DIY, Ditya Nanaryo Aji mengatakan bahwa "Mangasah Mingising Budi, Memasuh Malaning Bumi" yang disampaikan Sultan HB X bermaksud memberikan pengertian bahwa masyarakat tidak boleh egois.

"Ilmu yg tinggi akan sangat berarti jika dapat diterapkan dan berguna bagi masyarakat lain, dan gotong royong merupakan modal sosial terbesar rakyat Yogyakarta untuk menghadapi pandemi ini bersama-sama," kata Ditya.

Menurut dia, Sultan akan menyampaikan pesan tertulis kepada masyarakat dalam agenda #SultanMenyapa setiap Selasa. "Program ini merupakan inisiasi Sultan, untuk secara rutin menyampaikan pesan kepada masyarakat. Agar selalu waspada dalam menghadapi pandemi COVID-19," kata dia.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement