Selasa 14 Apr 2020 21:06 WIB

Jokowi Dorong ASEAN+3 Ciptakan Resiliensi Lawan Covid-19

Presiden Jokowi mendorong ASEAN+3 ciptakan resiliensi lawan pandemi Covid-19.

Rep: Dessy Suciati Saputri / Red: Bayu Hermawan
Presiden Joko Widodo mengikuti KTT ASEAN Plus Three secara virtual dari Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (14/4/2020). Dalam KTT tersebut Presiden Jokowi mendorong adanya penguatan kerja sama negara ASEAN Plus Three (APT) untuk menciptakan resiliensi terhadap tantangan pandemi Covid-19 dan pelemahan ekonomi
Foto: Lukas/ANTARA FOTO
Presiden Joko Widodo mengikuti KTT ASEAN Plus Three secara virtual dari Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (14/4/2020). Dalam KTT tersebut Presiden Jokowi mendorong adanya penguatan kerja sama negara ASEAN Plus Three (APT) untuk menciptakan resiliensi terhadap tantangan pandemi Covid-19 dan pelemahan ekonomi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengikuti KTT ASEAN khusus tentang Covid-19 secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (14/4). Dalam pertemuan ini, Jokowi menyoroti kemampuan negara ASEAN Plus Three (APT) dalam menghadapi tantangan pandemi Covid-19 dan juga pelemahan ekonomi.

Karena itu, Presiden mendorong adanya penguatan kerja sama untuk menciptakan resiliensi terhadap dua hal tersebut. "Hari ini kita bertemu ditengah tantangan besar menghadapi 'musuh bersama' Covid-19 dan dampak terus menurunnya kinerja ekonomi dunia. Disinilah kita akan kembali diuji, apakah kerja sama yang kita ciptakan 21 tahun lalu masih akan dapat menciptakan resiliensi kita? Saya yakin, jawabannya adalah masih," kata Presiden Jokowi, dikutip dari siaran resmi Istana.

Baca Juga

Presiden mengatakan, penguatan kerja sama negara APT sangat penting untuk menciptakan resiliensi menangani pandemi Covid-19. Menurutnya, negara Cina, Jepang dan Korea Selatan termasuk negara-negara pertama yang menghadapi Covid-19. Karena itu, pengalaman penanganan Covid-19 itupun perlu dibagi dengan negara-negara ASEAN lainnya.

"Para pemimpin APT harus memberikan arahan kepada para Menteri Kesehatan agar terus melakukan koordinasi, termasuk penguatan kerja sama pengadaan dan joint production alat kesehatan dan obat-obatan, pengembangan kapasitas tenaga medis dibawah kerangka Field Epidemiology Training Network, dan penguatan kerja sama riset untuk membuat anti virus dan vaksin," ujar Jokowi.

Sebagai langkah antisipasi pandemi ke depan, Presiden Jokowi juga mengusulkan pembentukan gugus tugas khusus negara APT untuk pandemi. Gugus tugas itu nantinya akan bertugas memberikan rekomendasi langkah komprehensif untuk perkuat resiliensi Kawasan APT dalam menghadapi pandemi ke depan. "Saya juga mengusulkan kiranya kita dapat membentuk kerja sama antara industri obat dan farmasi negara APT, termasuk perusahaan-perusahaan milik negara (BUMN) yang memproduksi obat-obatan," ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga menyinggung soal penguatan kerja sama untuk memperkuat resiliensi ekonomi negara-negara APT. Menurut Presiden, pandemi Covid-19 akan berpengaruh pada situasi ekonomi global. Namun Presiden juga mengingatkan bahwa APT sebenarnya telah memiliki infrastruktur kerja sama ekonomi yang cukup kuat.

"Mari kita perkuat infrastruktur tersebut, yaitu Macroeconomic Research Office (AMRO) dan Chiang Mai Initiative Multilateralization (CMIM) harus sudah disiagakan. ASEAN+3 Emergency Rice Reserve juga harus disiagakan untuk menjamin food security," ucapnya.

Selain itu, Jokowi juga mendorong agar APT sepakat untuk menguatkan kerja sama agar arus pergerakan barang harus tetap berjalan. Indonesia menurut Presiden, juga akan memastikan pelabuhan-pelabuhan serta simpul pendukung logistiknya akan tetap berjalan.

"Saya ingin tekankan negara-negara ASEAN Plus Three harus memimpin untuk menjamin agar kawasan kita tetap menjadi engine of the global economic growth. Mari kita kembali tunjukkan bahwa APT adalah jangkar ketahanan di kawasan," tutup Presiden mengakhiri pidatonya.

Hadir dalam KTT ASEAN Plus Three yaitu pemimpin negara ASEAN yaitu Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, Perdana Menteri Kamboja Hun Sen, Perdana Menteri Laos Thoungloun Sisoulith, Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin, Kanselir Negara Myanmar Aung San Suu Kyi, Presiden Filipina Rodrigo Duterte, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha, dan Perdana Menteri Viet Nam Nguyen Xuân Phúc selaku Ketua ASEAN 2020, serta Sekretaris Jenderal ASEAN Dato Lim Jock Hoi.

Adapun mitra ASEAN yang hadir yaitu Premier Tiongkok Li Keqiang, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in.  Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam KTT tersebut yakni Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement