Selasa 14 Apr 2020 16:58 WIB

Kementan Gandeng Grab untuk Distribusi Produk Peternakan

Ratusan ribu pengemudi Grab siap membantu pendistribusian pangan ke masyarakat.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Fuji Pratiwi
Mentan Syahrul Yasin Limpo usai menyaksikan penandatanganan enam mitra peternakan bersama dengan Grab di Kantor Pusat Kementerian Pertanian Jakarta (14/4).
Foto: kementan
Mentan Syahrul Yasin Limpo usai menyaksikan penandatanganan enam mitra peternakan bersama dengan Grab di Kantor Pusat Kementerian Pertanian Jakarta (14/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) menggandeng Grab Indonesia untuk mempermudah proses distribusi produk peternakan lewat pemesanan online. Hal itu untuk memfasilitasi masyarakat dalam mendapatkan bahan pangan protein tanpa harus mengunjungi pasar maupun pusat perbelanjaan.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan, produk peternakan yang dimaksud yakni daging sapi, daging dan telur ayam, susu sapi, serta berbagai produk olahan daging sapi dan ayam lainnya.

Baca Juga

"Indonesia tengah mengalami pembatasan di sejumlah wilayah, untuk itu saya minta seluruh pihak terkait, tidak boleh diam," kata Syahrul dalam konferensi video, Selasa (14/4).

Presiden Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata, menyatakan siap mendukung upaya pemerintah dalam penyediaan produk pangan protein hewani. Ratusan ribu pengemudi Grab siap membantu pendistribusian pangan masyarakat.

Hal itu, kata Ridzki, sebagai upaya mendukung kebijakan pemerintah terkait Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) demi menekan angka penyebaran Covid-19 di Indonesia.

"Ini adalah usaha yang luar biasa dari Grab dengan Kementerian Pertanian. Kami harap layanan ini dapat menjangkau masyarakat yang saat ini tengah mengikuti protokol kesehatan di rumah," ujar Ridzki. 

Sebelumnya, Kementan telah menggandeng aplikator Gojek untuk layanan pesan antar untuk pembelian 11 komoditas bahan pangan pokok dari Pasar Mitra Tani milik Kementan di Jakarta dan Bogor. Layanan tersebut menggratiskan biaya ongkos kirim karena ditanggung oleh Kementan. Adapun penggratisan ongkos kirim itu rencananya berlaku selama dua bulan ke depan sehingga diharapkan bisa membantu mengurangi aktivitas belanja masyarakat secara langsung. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement