Selasa 14 Apr 2020 14:50 WIB

Baru Bebas Asimilasi, AC Ditangkap Lagi karena Rampas Motor

Tersangka AC baru saja bebas pada 9 April lalu.

Ilustrasi Ditangkap Polisi
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi Ditangkap Polisi

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Kepolisian Resor Singkawang menangkap dua pelaku pencurian kendaraan bermotor berinisial IC dan AC di wilayah hukum Polres setempat. Salah satunya merupakan mantan narapidana yang menerima program asimilasi Corona dan baru dibebaskan dari lembaga pemasyarakatan pada 9 April lalu.

Kasat Reskrim Polres Singkawang, AKP Tri Prasetiyo mengatakan, kedua pria ini ditangkap di dua lokasi berbeda. IC ditangkap di Kabupaten Sambas dan AC ditangkap di Kota Singkawang.

Baca Juga

"Berdasarkan interogasi, kedua tersangka ini merupakan residivis yang baru saja bebas dari Lapas Singkawang," katanya di Singkawang, Selasa.

Bahkan, salah satu dari tersangka berinisial AC, baru saja bebas pada 9 April kemarin, karena mendapatkan asimilasi Corona dari Kemenkumham.

Penangkapan kepada kedua tersangka, katanya, berdasarkan adanya tiga laporan polisi (LP) mengenai pencurian kendaraan bermotor yang masuk ke Mapolres Singkawang. "Masing-masing tersangka, memiliki cara tersendiri untuk melakukan pencurian," ujarnya.

Seperti tersangka IC, berhasil melakukan pencurian terhadap dua kendaraan bermotor. Yang bersangkutan melakukan pencurian dengan memanfaatkan kondisi motor yang mudah untuk dibawa lari. "Yaitu dengan cara merusak stang motor, lalu pelaku merusak kuncinya tanpa menggunakan kunci palsu," ungkapnya.

Sedangkan pelaku AC, berpura-pura minta diantar oleh korban berkeliling Kota Singkawang. Apabila kondisi dirasakan aman, pelaku langsung melakukan pengancaman terhadap korban tepatnya di depan SMA Negeri 2 Singkawang.

Selain mengamankan kedua tersangka, pihaknya juga mengamankan barang bukti berupa tiga unit sepeda motor yang diduga hasil dari pencurian yang dilakukan kedua tersangka.

"Atas perbuatannya, kedua tersangka akan dikenakan Pasal 365 ayat 1 tentang pencurian dengan kekerasan dan diancam dengan hukuman maksimal 7 tahun penjara," tegasnya.

Sementara tersangka IC dan AC tak bisa berkata banyak atas perbuatan yang dilakukannya. Perbuatan itu dilakukannya, dikarenakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-sehari. "Cuma untuk kebutuhan hidup saja pak, tidak ada yang lain," kata IC

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement