Selasa 14 Apr 2020 13:42 WIB

Presiden Tekankan Kerja Sama ASEAN Perang Lawan Covid-19

Indonesia mengusulkan ASEAN menyusun prosedur untuk merespons pandemi covid-19.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Friska Yolandha
Presiden RI Joko Widodo didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Kesehatan Terawan Agus P dalam KTT ASEAN Khusus Tentang Covid-19 secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (14/4)
Foto: dok. Kementerian Luar Negeri RI
Presiden RI Joko Widodo didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Kesehatan Terawan Agus P dalam KTT ASEAN Khusus Tentang Covid-19 secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (14/4)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) telah mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Khusus ASEAN membahas menyoal pandemi Covid-19 dengan 10 negara anggota ASEAN secara maya, Selasa (14/4). Presiden menekankan solidaritas dan kerja sama negara-negara ASEAN dalam memerangi pandemi Covid-19.

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi yang menemani Presiden dalam KTT secara maya mengungkapkan ada empat hal penting yang disampaikan Presiden Jokowi kepada para pemimpin negara-negara ASEAN. Pertama, kerja sama untuk memutus mata rantai penyebaran virus.

Baca Juga

"Presiden memahami berbagai upaya yang telah dilakukan oleh masing-masing negara ASEAN sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing negara dan presiden menekankan tidak ada satu kebijakan yang dapat diberlakukan bagi semua negara," ujar Menlu Retno, Selasa.

Retno mengatakan, Indonesia mengusulkan agar ASEAN dapat menyusun sebuah prosedur ASEAN berupa protokol untuk merespon pandemi melalui joint contact tracing and investigation guna mengekang penyebaran virus lintas batas. Usulan Indonesia ini dimuat dalam satu paragraf di deklarasi hasil KTT yaitu dalam sebuah pada formulasi ASEAN Standard Operating Procedur untuk darurat kesehatan masyarakat.

"Hal kedua yang ditekankan adalah untuk mencegah penghambatan lalu lintas barang," kata Retno. 

Dalam hal ini presiden menekankan tiga hal yang tidak boleh terhambat, di antaranya bahan makanan, alat perawatan kesehatan, dan obat-obatan. Presiden juga menyarankan pentingnya pengaturan bersama negara-negara ASEAN untuk tetap menjaga kelancaran lalu lintas perdagangan pada saat menghadapi pandemi ini. Ketiga, presiden RI menekankan pentingnya kerja sama bagi perlindungan warga negara negara-negara ASEAN.

"Secara khusus presiden memberi penekanan pada buruh migran yang dalam kenyataannya telah memberikan kontribusi pada perekonomian negara anggota ASEAN," ujar Retno. 

Presiden RI dalam KTT Khusus ASEAN juga menekankan pentingnya operasionalisasi secara efektif mengenai bantuan konsuler oleh misi-misi ASEAN untuk membantu warga negara dari negara-negara ASEAN.

Dalam KTT Khusus itu, presiden RI, kata Retno juga menekankan pentingnya kerja sama mitra ASAEN yang dalam hal ini ASEAN+3 (Cina, Jepang, dan Korea Selatan). Presiden memberikan dukungan bagi upaya membuat dana ASEAN untuk Covid-19.

"Relokasi budget ini dibutuhkan sebagai langkah darurat untuk menyediakan peralatan medis yang diperlukan untuk memberantas Covid-19 bagi negara-negara ASEAN yang memerlukan," katanya.

Adapun deklarasi yang dihasilkan selama KTT Khusus secara maya tersebut adalah melakukan kerja sama dalam melawan Covid-19 antara lain saling tukar informasi, tukar informasi soal praktik terbaik dalam menangani Covid-19, pengembangan riset, pengembangan epidomologi, clinic treatment, dan lain sebagainya.

KTT ASEAN menekankan penguatan komunikasi publik, dan pentingnya upaya untuk memerangi stigmatisasi dan diskriminasi. Komitmen para pemimpin negara-negara ASEAN dalam mengambil aksi kolektif dan kebijakan yang terkoordinasi untuk memitigasi dampak ekonomi dan sosial.

"Dalam hal tersebut para pemimpin ASEAN meminta agar para menteri ekonomi ASEAN dapat mengimplementasikan hasil pertemuan menteri ekonomi ASEAN yang diselenggarakan pada tanggal 10 Maret dan para pemimpin negara-negara ASEAN juga meminta agar para menteri ekonomi ASEAN juga menindaklanjuti dalam rangka mempersiapkan masa-masa akhir pandemi, atau saat masa recovery nantinya," ujar Menlu Retno.

"Dalam konteks dampak sosial ekonomi para pemimpin ASEAN memberikan perhatian terhadap UMKM dan kelompok rentan lain," ujarnya menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement