Selasa 14 Apr 2020 13:14 WIB

Ofisial FIFA: Laga Internasional Bisa Berhenti Sampai 2021

Laga internasional FIFA pada September, Oktober, dan November bisa saja dibatalkan.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Israr Itah
FIFA
Foto: EPA/STEFFEN SCHMIDT
FIFA

REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA-- Pandemi virus corona sudah memengaruhi jadwal pertandingan resmi FIFA 2020 pada Maret dan Juni. Penggemar sepak bola tampaknya tidak bisa menonton pertandingan internasional lagi sepanjang tahun ini. 

Hal tersebut diungkapkan perwakilan salah satu Wakil Presiden FIFA Victor Montagliani. Montagliani yang juga menjabat Presiden Concacaf, asosiasi sepak bola untuk Amerika Utara, mengakui FIFA telah menyusun rencana untuk mengantisipasi dampak berhentinya kegiatan olahraga hampir di seluruh dunia. Dia menyebut, laga internasional pada bulan September, Oktober, dan November bisa saja dibatalkan.

Baca Juga

"Saya pribadi berpikir itu sebagai tantangan, bukan soal kesehatan saja, tapi juga dari kesiapan dan komitmen untuk kembali ke kompetisi internasional," kata Montagliani dilansir dari laman CTV News.

Menurutnya, saat ini prioritasnya adalah sepak bola domestik. Dia mengakui, September bisa saja ada laga internasional tetapi ia tidak yakin hal tersebut bisa berjalan jika sepak bola di berbagai negara belum sepenuhnya pulih.

Di sisi lain, Montagliani berpendapat, pertandingan pertama tidak bisa dipenuhi penonton. Karena bagaimanapun, belum ada vaksin yang bisa memastikan virus tersebut sudah benar-benar hilang.

"Jika kita mendapat lampu hijau untuk memainkan pertandingan sepak bola, saya masih ragu apakah laga perdana akan dengan penonton. Saya tidak bisa memastikan dan saya pikir itu mengambil risiko besar," katanya.

Dia mengakui, harus ada adaptasi lagi untuk bisa memastikan penonton benar-benar merasa aman ketika menonton di stadion. Termasuk ketika laga domestik di berbagai dunia sudah mulai digelar.

"Saya cukup yakin fase tersebut bisa jadi pendekatan. Sama seperti masyarakat yang mencoba untuk kembali ke kehidupan normalnya," kata Montagliani.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement