Senin 13 Apr 2020 22:44 WIB

Kalimantan Barat Siapkan Aplikasi PPDB

Rencananya PPDB tahun ini akan dilakukan secara daring.

Kalimantan Barat membuat aplikasi dalam jaringan (daring) khusus untuk Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) (Foto: ilustrasi peserta didik)
Foto: Republika/Prayogi
Kalimantan Barat membuat aplikasi dalam jaringan (daring) khusus untuk Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) (Foto: ilustrasi peserta didik)

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Kepala Dinas Pendidikan Kalimantan Barat, Suprianus Herman, mengatakan, pihaknya sudah membuat aplikasi dalam jaringan (daring) khusus untuk Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Rencananya penerimaan siswa baru akan dilakukan secara online pada tahun ini.

"Untuk proses PPDB tahun ini akan dilakukan secara online. Dan untuk itu saya sudah membuat aplikasi yang nantinya digunakan untuk Penerimaan Peserta Didik Baru," kata Suprianus di Pontianak, Senin (13/4).

Baca Juga

Dia menjelaskan, proses pendaftaran online tersebut dilakukan berdasarkan surat edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2020. Poin kelima dari edaran itu tentang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dilaksanakan dengan ketentuan.

Terkait hal tersebut, pihaknya dan sekolah diminta menyiapkan mekanisme PPDB yang mengikuti protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19. Hal itu termasuk mencegah berkumpulnya siswa dan orangtua secara fisik di sekolah.

"Lalu PPDB pada jalur prestasi dilaksanakan berdasarkan akumulasi nilai rapor ditentukan berdasarkan nilai lima semester terakhir, dan/ atau prestasi akademik dan non-akademik di luar rapor sekolah. Sebenarnya pun sudah kami siapkan sejak tahun lalu agar tahun ini bisa digunakan," tuturnya.

Melalui aplikasi ini peserta didik bisa mendaftar melalui aplikasi ini dimanapun mereka berada. Pendaftaran itu bisa dilakukan dari rumah yang kemudian langsung diproses oleh sistem.

"Jadi ini murni pendaftaran dilakukan secara online," katanya.

Suprianus menambahkan, pendaftarannya tidak jauh berbeda dengan manual. Para peserta didik dari SMP sederajat juga mesti melengkapi syarat-syarat untuk mendaftar ke SMA/SMK.

Begitu juga dengan penggunaan sistem zonasi. “Masih tetap menggunakan sistem zonasi tapi porsinya nanti yang mengalami perubahan,” terang Suprinaus.

Ia pun menjelaskan pihaknya saat ini masih secara maraton mensosialisasikan penggunaan aplikasi pendaftaran secara online tersebut. "Kami terus mensosialisasikan kepada kepala SMA/SMK, bahkan SMP se-Kalbar," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement