Senin 13 Apr 2020 17:15 WIB

IRT Mengupas Bawang Demi Bertahan Hidup di Tengah Pandemi

IRT Kotabaru diupah Rp 7.000 per kilogram bawang.

Sejumlah buruh mengupas kulit bawang. Belasan Ibu Rumah Tangga (IRT) di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, mengambil upah mengupas bawang merah tanpa mempedulikan kesehatanya.
Foto: ANTARA FOTO/Weli Ayu Rejeki
Sejumlah buruh mengupas kulit bawang. Belasan Ibu Rumah Tangga (IRT) di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, mengambil upah mengupas bawang merah tanpa mempedulikan kesehatanya.

REPUBLIKA.CO.ID, KOTABARU -- Belasan Ibu Rumah Tangga (IRT) di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, mengambil upah mengupas bawang merah tanpa mempedulikan kesehatanya. Hal itu mereka lakukan demi mempertahankan hidup di tengah pandemi Virus Corona atau Covid-19.

"Di sudut Pasar Kemakmuran Kotabaru, belasan ibu rumah tangga tanpa memakai alat pelindung diri, seperti masker dan sarung tangan, mengupas bawang merah demi memperoleh penghasilan mempertahankan hidup keluarganya," kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kotabaru, H Akhmad Rivai, di Kotabaru, Senin (13/4).

Dalam setiap mengupas bawang merah, sekelompok perempuan yang rata-rata berumur di atas 40 tahun itu mendapatkan upah Rp 7.000 per kilogram. Mereka mulai beraktivitas mengupas bawang merah dengan menggunakan sebilah lading dan duduk di lantai sudut Pasar Kemakmuran Kotabaru mulai pukul 08.00 WITA sampai 17.00 WITA.

Setelah sekitar 10 jam beraktivitas, rata-rata ibu rumah tangga itu berhasil mengupas sekitar 20 kilogram bawang merah. Dengan demikian, mereka mendapatkan upah sekitar Rp 140.000 sehari.

Untuk memenuhi kebutuhan bumbu dapur, pedagang besar atau agen mendatangkan bawang merah asal Sulawesi dan NTB. Mereka mengimpor bawang yang masih dalam kondisi bertangkai, sehingga perlu dibersihkan terlebih dahulu sebelum dijual ke pelanggan.

"Namun disayangkan belasan ibu-ibu pengupas bawang merah ini tidak menggunakan masker dan sarung tangan, sehingga rawan berpotensi terjangkitnya penyakit," kata Rivai yang juga mantan Kepala Dinas Kesehatan Kotabaru.

Mestinya, pedagang yang menjual jasanya tersebut menyediakan masker dan sarung tangan untuk setiap ibu-ibu pengupas bawang sehingga dirinya aman dari segala penyakit.

Dalam kondisi pandemi Covid-19 jelas hampir semua penduduk akan terdampak sosial ekonominya terutama masyarakat yang berpenghasilan rendah. Untuk itu disarankan agar Dinas Sosial melakukan penyisiran pendataan yang valid dan tepat sasaran dalam memberikan bantuan baik itu berupa paket sembako atau bantuan lainnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement