Senin 13 Apr 2020 16:59 WIB

Dampak Covid-19, PMI Palembang Andalkan Donor Pengganti

Dalam kondisi normal, PMI Palembang bisa kumpulkan 5.000 kantong darah per bulan.

Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Palembang mengandalkan donor-donor sukarela dan pengganti selama wabah Covid-19. PMI mencatat stok darah berkurang drastis sejak berlakunya pembatasan aktivitas.
Foto: Republika/Abdan Syakura
Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Palembang mengandalkan donor-donor sukarela dan pengganti selama wabah Covid-19. PMI mencatat stok darah berkurang drastis sejak berlakunya pembatasan aktivitas.

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Palembang mengandalkan donor-donor sukarela dan pengganti selama wabah Covid-19. PMI mencatat stok darah berkurang drastis sejak berlakunya pembatasan aktivitas.

Kepala Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Palembang dr Silvi Dwi Putri mengatakan dalam kondisi normal PMI Palembang dapat mengumpulkan 4.000-5.000 kantong darah per bulan yang banyak didukung kalangan instansi. Namun kini, jumlah darah donor yang diperoleh turun signifikan.

Baca Juga

"Donor-donor dari instansi atau kegiatan donor darah di luar gedung menurun sampai 85 persen sejak COVID-19," ujar Silvi kepada Antara, Senin (13/4).

Namun, menurut dia, masih ada instansi yang baru saja mendonorkan ratusan kantong darah meskipun belum mampu mencukupi kebutuhan. Instansi itu di antaranya Pemkot Palembang, Kodim 0418 Palembang, Polda Sumsel dan kalangan komunitas.

Jika melihat kebutuhan, sebetulnya produksi 5.000 kantong per bulan masih ada kekurangan 2.000 kantong. Sebab, kebutuhan per bulan dapat mencapai 7.000 kantong darah.

Sementara, para pendonor sukarela yang datang ke gedung PMI juga menurun karena tidak berani keluar rumah terkait pembatasan sosial dari pemerintah. Untuk mengatasinya maka PMI Palembang juga melakukan metode donor pengganti.

Donor pengganti merupakan anggota keluarga pasien yang membutuhkan darah dan akan mendonorkan darahnya. Langkah ini dipilih agar stok darah PMI Palembang tidak sampai kosong.

"Nanti didata oleh koordinator donor lalu kami yang datang ke sana (donor pengganti), dan sekarang lebih banyak donor pengganti daripada sukarela," ujar Silvi.

Selain itu pihaknya berharap masyarakat umum maupun instansi tetap berani mendonorkan darahnya karena setiap hari masih terdapat ribuan pasien yang membutuhkan darah di tengah pandemi Covid-19.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement