Senin 13 Apr 2020 12:10 WIB

Percepat Regenerasi, Kementan Kukuhkan 67 Duta Petani

Pengukuhan itu untuk membantu mempercepat regenerasi petani di Indonesia.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Gita Amanda
Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo,  percaya kalau anak muda mau terjun ke bidang pertanian, punya peluang kehidupan dan ekonomi yang lebih baik.
Foto: kementan
Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, percaya kalau anak muda mau terjun ke bidang pertanian, punya peluang kehidupan dan ekonomi yang lebih baik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) mengukuhkan 67 duta petani yang terdiri dari petani milenial dan petani andalan dari berbagai wilayah Indonesia. Pengukuhan itu untuk membantu mempercepat regenerasi petani di Indonesia.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, menuturkan, usaha tani sebetulnya sangat menjanjikan. Terlebih jika para generasi muda mau terjun langsung untuk memanfaatkan potensi bisnis yang ada.

Baca Juga

"Saya percaya kalau anak muda mau terjun ke bidang pertanian, punya peluang kehidupan dan ekonomi yang lebih baik. Apalagi kalau memanfaatkan teknologi," kata Syahrul dalam video conference, Senin (13/4).

Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi, menuturkan, dari 67 duta, sebanyak 59 orang di antaranya merupakan Duta Petani Milenial (DPM) yang berusia 19-39 tahun. Sisanya, sebanyak 8 orang merupakan Duta Petani Andalan berusia di atas 39 tahun.

Dedi menjelaskan, semua duta petani terdiri dari berbagai sektor komoditas seperti tanaman pangan, hortikultura, perkebunan,hingga peternakan. "DPM dan DPA adalah sekelompok anak muda yang punya loyalitas dan integritas untuk memajukan pertanian secara modern dan berorientasi ekspor agar Indonesia menjadi negara agraris yang mandiri pangan," ujarnya.  

Ia mengatakan dari data yang ada, jumlah petani di Indonesia saat ini mencapai 33,4 orang. Namun, sekitar 30,4 juta atau sekitar 91 persen merupakan petani berusia tua. Hanya tersisa 2,5 juta atau sekitar 9 persen yang merupakan petani milenial.

Karena itu, kata dia, perlu adanya pelopor pertanian yang diharap bisa membuat jejaring usaha pertanian untuk menarik minat generasi milenial menekuni usaha di bidang pertanian. "“Duta-duta ini diharapkan mampu menarik generasi milenial lainnya untuk ikut berwirausaha pertanian," ujarnya.

Selain itu, kata Dedy, para duta diharap ikut menjadi corong pemerintah untuk mempercepat advokasi kepada masyarakat terutama berkaitan dengan program-program Kementerian Pertanian. Terlebih, kata Dedi, di tengah wabah Covid-19 ini, pertanian merupakan garda terdepan pencegahan infeksi Covid-19 karena berperan penting  dalam pemenuhan kebutuhan pangan.

"Banyak peluang yang bisa dimanfaatkan oleh pengusaha milenial  seperti sayuran segar, buah-buahan, susu, telur, kacang-kacangan, yang merupakan penyedia vitamin dan protein untuk meningkatkan daya tahan tubuh menghadapi infeksi Covid 19," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement