Senin 13 Apr 2020 08:34 WIB

Pemprov DKI Bagikan Paket Bansos di 7 Kelurahan

Paket-paket bantuan sosial langsung diantar ke rumah warga guna.

[Ilustrasi] Petugas menyerahkan bantuan sembako kepada warga sebagai bantuan pangan akibat wabah Covid-19 di DKI Jakarta.
Foto: Republika/Thoudy Badai
[Ilustrasi] Petugas menyerahkan bantuan sembako kepada warga sebagai bantuan pangan akibat wabah Covid-19 di DKI Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi DKI Jakarta mendistribusikan 29.831 paket bantuan sosial bagi warga miskin dan rentan miskin yang terdampak Covid-19 di tujuh kelurahan, Ahad (12/4). Pada pelaksanaan distribusi di hari keempat dilakukan pada 101 RW.

Perwakilan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi DKI Jakarta, Catur Laswanto, mengatakan bantuan yang diberikan merupakan paket komoditas bahan pangan pokok. Termasuk, satu karung beras ukuran 5 kilogram, dua kaleng kecil sarden, minyak goreng kemasan 0,9 liter, serta dua bungkus biskuit.

Baca Juga

Selain itu, terdapat pula dua batang sabun mandi dan dua buah masker kain dalam paket bantuan. “Paket disiapkan oleh Perumda Pasar Jaya dengan pengemasan yang rapat untuk menjaga agar barang tetap higienis,” ujarnya dalam pernyataannya di Jakarta, Ahad.

Paket-paket bantuan tersebut langsung diantar ke rumah warga guna memastikan tidak ada warga yang berkumpul untuk mengambil bantuan, dalam upaya meminimalisir penularan Covid-19. “Program ini berlangsung selama dua pekan selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diberlakukan,” katanya.

Sementara itu, Pemprov DKI Jakarta mencatat terdapat 2.082 orang telah dinyatakan sebagai kasus positif COVID-19 dengan 142 orang di antaranya dinyatakan sembuh. "Sebanyak 142 orang dinyatakan telah sembuh, dari total 2.082 orang kasus positif, dengan jumlah pasien meninggal sebanyak 195 orang," kata dia.

Dari jumlah total tersebut, terdapat pula 1.278 pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit dan 467 orang melakukan isolasi mandiri di kediamannya masing-masing. "Selain itu, sebanyak 867 orang masih menunggu hasil laboratorium," kata Catur.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement