Penn bekerja sama dengan kantor Wali Kota Los Angeles Eric Garcetti dan departemen pemadam kebakaran kota untuk memuluskan niat baiknya. Bersama stafnya, Penn tampak memakai alat pelindung diri saat membantu warga menjalani tes di kota asalnya, Malibu.

 

Penn berharap program Community Organized Relief Effort (CORE) dapat menyelamatkan nyawa dan mengurangi penipisan sumber daya. Organisasi nirlaba itu diketahui ikut membantu membangun kembali Haiti, setelah gempa bumi pada 2010 dan Badai Matius yang memporakporandakan negara itu.

Penn mengatakan, organisasinya memutuskan turun tangan dengan cepat untuk membantu menjalankan tes Covid-19. Terlebih, pihaknya memiliki infrastruktur untuk menyelenggarakan tes Covid-19.

 

"Kami memutuskan membantu," kata Penn, Sabtu (11/4).

Penn mengatakan, kegiatan itu merupakan hal yang dapat diadaptasi dengan cepat, setelah mendapat pelatihan Pemadam kebakaran Los Angeles. Organisasinya bisa membantu petugas pemadam kebakaran untuk bisa melayani orang-orang di daerah lainnya.

Sejauh ini, CORE telah memberikan lebih dari 6.500 tes gratis sejak 30 Maret lalu. Organisasi itu beroperasi di empat lokasi dan akan diperluas jangkauannya di Los Angeles mulai Jumat mendatang. Sekitar 60 staf dan sukarelawan bekerja di Kalifornia, termasuk 10 sukarelawan Peace Corps.

“Semakin banyak orang yang diuji, akan membantu membuat warga Los Angeles mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan dan meratakan kurva lebih cepat untuk memperlambat penyebaran Covid-19,” ujar Wali Kota Los Angeles, Garcetti.

Dia menjelaskan, pemerintah bekerja dengan mitra luar biasa untuk memperluas akses dan meningkatkan kapasitas. Dia berterima kasih kepada orang-orang yang melangkah bersama melakukan pekerjaan itu.

Melalui sosial media Twitter, Wakil Wali Kota Los Angeles, Jeff Gorell mengatakan upaya CORE membantu meringankan beban kerja departemen pemadam kebakaran kota dan membebaskan responden pertama untuk layanan darurat.

Bagi kebanyakan orang, virus corona baru hanya menyebabkan gejala ringan atau sedang, seperti demam dan batuk. Bagi sebagian orang lainnya, terutama orang tua dan orang-orang dengan masalah kesehatan, virus dapat menyebabkan penyakit lebih parah, termasuk pneumonia.

 

Sebagian besar orang pulih dari virus baru itu. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), orang dengan penyakit ringan sembuh dalam waktu sekitar dua pekan, sementara mereka yang sakit parah mungkin membutuhkan tiga hingga enam pekan untuk pulih.

Penn berharap organisasi nirlaba dan pemerintah daerah lainnya membantu menjalankan layanan pengujian juga. Dia juga menganjurkan semua orang harus rajin mencuci tangan.

 

Ikuti Whatsapp Channel Republika