Sabtu 11 Apr 2020 13:52 WIB

Harga Telur di Makassar Mulai Naik

Saat ini harga telur ayam ras sudah dijual Rp45 ribu per rak.

Peternak memanen telur ayam
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Peternak memanen telur ayam

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR - Harga telur ayam ras mulai bergerak naik di sejumlah pasar tradisional di Makassar menjelang bulan suci Ramadhan 1441 Hijriah. Kenaikan harga telur ayam ras diakui salah seorang pedagang H Dahlia di Pasar Terong, Makassar, Sabtu (11/4).

Ia mengatakan, saat awal Maret 2020 ketika Covid-19 mulai merebak harga telur ayam ras dijual Rp40 ribu - Rp42 ribu per rak, namun awal pekan April 2020 hingga saat ini harga telur ayam ras sudah dijual Rp45 ribu per rak.

"Ini karena harga telur ayam ras yang dibeli dari pedagang pengumpul atau distributor juga naik, jadi kami menyesuaikan harga," katanya.

Hal senada dikemukakan pedagang telur di Pasar Pannampu, Makassar H Mustafa. Menurut dia, kenaikan harga telur ayam ras juga diikuti kenaikan harga sejumlah bahan pokok lainnya seperti terigu curah yang sebelumnya Rp8 ribu per kilogram menjadi Rp9 ribu per kg dan minyak goreng curah Rp10 ribu per liter menjadi Rp12 ribu per liter.

Khusus harga telur ayam ras, lanjut dia, kenaikan harganya itu dipicu oleh meningkatnya harga pakan ternak sepanjang kasus Covid-19 juga sampai ke kabupaten yang merupakan sentra produksi telur.

"Menurut langganan telur saya di Kabupaten Sidrap, harga telur ras naik karena mereka mendapatkan pakan dengan harga yang juga naik, karena arus transportasi antarkabupaten dan provinsi diperketat penjagaannya pada masa Corona," katanya.

Sementara mengenai kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok sebagai dampak Covid-19 ataupun menjelang bulan suci Ramadhan, Kepala PD Pasar Makassar Raya Basdir mengatakan, pihaknya akan terus memantau kondisi di lapangan, apabila harganya sudah diambang batas normal maka pihaknya bersama instansi terkait yakni Disperindag akan turun ke lapangan melakukan Operasi Pasar.

Operasi Pasar hanya dilakukan jika kondisi harga di lapangan sudah melonjak dan persediaan kurang, sehingga Disperindag dan Bulog setempat akan turun ke lapangan menjangkau masyarakat, khususnya yang kurang mampu dari sisi ekonomi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement