Jumat 10 Apr 2020 23:43 WIB

Reaksi Raja Damaskus Saat Diajak Masuk Islam Oleh Rasulullah

Rasulullah mengirimkan surat kepada Raja Damaskus.

Reaksi Raja Damaskus Saat Diajak Masuk Islam Oleh Rasulullah. Foto: Rasulullah SAW (ilustrasi)
Foto: Republika/Kurnia Fakhrini
Reaksi Raja Damaskus Saat Diajak Masuk Islam Oleh Rasulullah. Foto: Rasulullah SAW (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Menjelang tahun ketujuh Hijdriyah, Nabi Muhammad SAW menuliskan surat kepada Al Harits bin Abi Syamr Al Ghassani. Dia adalah penguasa di Damaskus.

Syekh Shafiyyurrahman al Mubarakfuri, dalam bukunya yang berjudul Perjalanan Hidup Rasul yang Agung Muhammad SAW menyebutkan, Nabi Muhammad SAW memilih sejumlah sahabat yang memiliki pengalaman dan pengetahuan untuk dijadikan utusan kepada raja-raja. Tokoh ulama besar, Al Manshurfuri menyebut, Nabi Muhammad SAW mengirim beberapa utusan itu pada awal bulan Muharram, tahun ke tujuh hijriyah.

Baca Juga

Untuk Al Harits bin Abi Syamr AL Ghassani ini, Nabi Muhammad memilih Syuja bin Wahb dari Bani Asad bin Khuazaimah untuk membawa surat ini. Berikut isi suratnya:

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

Dari Muhammad Rasulullah untuk Harits bin Abi Syamr. Salam sejahtera bagi orang yang mengikuti petunjuk, beriman kepadaNya, serta mempercayaiNya. Sesungguhnya aku menyerumu untuk beriman kepada Allah yang Maha Esa, tiada sekutu bagiNya. Maka kekuasaanmu akan tetap bagimu.

Setelah surat itu disampaikan, Al Harits pun berkata, "Siapa yang akan mencopot kekuasaanku dariku, maka saya akan menghadapinya." Dan, dia tidak memeluk Islam.

Kemudian, Al Harits meminta izin kepada Raja Romawi, Heraclius untuk berperang melawan Nabi Muhammad. Namun, Heraclius mencegahnya, hingga akhirnya dia pun menghadiahkan kepada Syuja bin Wahb pakaian dan uang, lalu menolak secara halus.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement