Jumat 10 Apr 2020 11:17 WIB

Bangkitnya Keledai Setelah 100 Tahun Jadi Tulang Belulang

Allah mengirimkan angin, lalu angin itu menghimpun kembali tulang-belulang itu

Dora keledai dan Diego seekor anak sapi yang sangat akrab.   (ABC/Chrissy Arthur)
Dora keledai dan Diego seekor anak sapi yang sangat akrab. (ABC/Chrissy Arthur)

REPUBLIKA.CO.ID, Berbeda dengan nasib makanannya, tubuh keledai lelaki itu sudah menjadi tulang belulang. Di tengah terik itu, sebuah negeri sedang dilanda bencana. Tembok-temboknya roboh hingga atapnya tertutup.

Negeri itu telah dihancurkan. Beberapa riwayat mengatakan, dalangnya adalah Bukhtanasar. Seorang raja dari Babilonia yang memiliki kekuasaan amat luas. Raja itu penyembah berhala.

Salah satu tempat yang dihancurkan pasukan sang raja, yakni Baitul Maqdis. Palestina sekarang. Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan jika seorang pria melalui negeri yang hancur itu. Di negeri yang poranda itu, hanya ada mayat. Saat melintas, pria itu pun berkata, "… Bagaimana Allah menghidupkan kembali negeri ini setelah hancur?… "

Allah SWT pun mematikan orang itu selama 100 tahun. Tuhan kemudian menghidupkannya kembali. Allah bertanya, "Berapa lama kamu tinggal di sini?" Dia menjawab, "Saya tinggal di sini sehari atau setengah hari."

Allah berfirman, "Sebenarnya kamu tinggal di sini selama 100 tahun lamanya. Lihatlah kepada makanan dan minumanmu yang belum berubah, dan lihatlah kepada keledaimu itu (yang telah menjadi tulang belulang); Kami akan menjadikan kamu tanda kekuasaan Kami bagi manusia."

Peristiwa di atas terekam dalam QS al- Baqarah ayat 259. Dalam surah tersebut, tidak disebutkan siapa lelaki yang melintasi negeri itu. Namun, Imam Ibnu Katsir menjelaskan, banyak versi yang mengungkapkan jika dia adalah Uzair AS. Versi lainnya mengatakan, dia adalah Khidir AS.

Lelaki dari kalangan Bani Israil itu membawa buah anggur, buah tin, dan minuman. Dia melihat makanannya masih utuh seperti semula. Tiada sesuatu pun yang berubah. Minuman jusnya tidak berubah, buah tinnya tidak masam dan tidak busuk, serta buah anggurnya tidak berkurang barang sedikit pun.

As-Saddi mengatakan bahwa tulang-belulang keledainya telah bercerai-berai di sebelah kanan dan kirinya. Lelaki itu pun memandang ke tulang belulang itu yang berkilauan karena putihnya. Allah pun mengirimkan angin, lalu angin itu menghimpun kembali tulang-belulang itu ke tempat semula.

Masing-masing tulang tersusun pada tempatnya masing-masing hingga jadilah seekor keledai yang berdiri berbentuk rangka tulang tanpa daging. Selanjutnya, Allah memakaikan kepadanya daging, otot, urat, dan kulit.

Allah mengirim malaikat yang ditugaskan untuk meniupkan ruh ke dalam tubuh keledai itu melalui kedua lubang hidungnya. Dengan serta-merta keledai itu meringkik dan hidup kembali dengan seizin Allah SWT. Semuanya itu terjadi di hadapan pandangan mata lelaki tersebut. Setelah ia menyaksikan peristiwa itu, dia pun mendapat penjelasan.

"..Kami akan menjadikan kamu tanda kekuasaan Kami bagi manusia; dan lihatlah kepada tulang-belulang keledai itu, kemudian Kami menyusunnya kembali. Kemudian, Kami membalutnya dengan daging,' Maka tatkala telah nyata kepadanya (bagaimana Allah menghidupkan yang telah mati) dia pun berkata: 'Saya yakin bahwa Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.' (QS al Baqarah: 259).

Ada banyak cara Allah SWT menunjukkan kebesaran-Nya kepada para hamba. Kisah-kisah Nabi terdahulu menunjuk kan bagaimana mereka diberikan mukjizat sebagai bukti kebenaran firman Allah SWT. Termasuk kisah lelaki di atas.

sumber : Dialog Jumat
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement