Jumat 10 Apr 2020 05:35 WIB

Geliat Gula Aren di Tengah Pandemi Corona

Di tengah wabah Covid-19, permintaan terhadap gula aren justru mengalami kenaikan

Permintaan terhadap gula aren meningkat di tengah corona.
Foto: Rumah Zakat
Permintaan terhadap gula aren meningkat di tengah corona.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOREJO -- Sebagian besar Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) tertahan akibat pandemi virus corona/Covid-19. Daya beli masyarakat yang turun dan himbauan tetap di rumah adalah faktor utama menurunnya kinerja UMKM sebulan terakhir ini. Namun, hal tersebut tidak berlaku terhadap salah satu UMKM pengrajin gula aren.

Di tengah wabah Covid-19, permintaan terhadap gula aren justru mengalami kenaikan. Sebabnya adalah gula aren dibutuhkan oleh masyarakat sebagai campuran membuat minuman untuk daya tahan tubuh dalam mencegah penularan Covid-19.

Salah satu pengrajin gula aren yang merasakan kenaikan omzet adalah Karsinah dari dusun Kalitambak, Desa Sidomulyo, Purworejo.

Karsinah mengatakan pesanan gula aren kepadanya mengalami kenaikan.

"Alhamdulillah, pesanan gula naik dan ini saya sampai haris koordinasi dengan pengrajin gula yang lain untuk memenuhi pesanan, begitu," ucap Karsinah, Senin (6/4) lalu. 

Dalam menjalankan usahanya, gula aren yang diberi merek Asli ini didampingi oleh Rumah Zakat melalui relawannya. Dalam prosesnya, relawan membantu mencarikan pasar potensial, memperbaiki kemasan serta menjamin mutu gula tetap asli tanpa campuran.

Dedi Runanto selaku relawan menjelaskan, kali ini dirinya tidak sekadar mendampingi tetapi juga memberdayakan.

"Kali ini tidak sekadar mendampingi pengrajin gula, tetapi memperdayakan banyak pengrajin. Mutu yang sama, kualitas sama akan tetap menjamin eksis di pasaran," jelas Dedi.

Seperti diketahui, saat ini harga gula aren di pasaran sudah mencapai Rp 25 ribu per kilogram. Selain mahal, gula aren juga susah ditemui karena hambatan produksi dari keterbatasan nira aren.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement