Kamis 09 Apr 2020 12:27 WIB

Pangdam Dorong Industri Rumahan Buat APD untuk Dokter

Gubernur Sultra mendukung untuk membeli APD dari masyarakat, asal memenuhi standar.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen Andi Sumangerukka.
Foto: Dispenad
Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen Andi Sumangerukka.

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Panglima Kodam (Pangdam) XIV/Hasanuddin Mayjen Andi Sumangerukka mengatakan akan mendorong home industry (industri rumahan) di daerah-daerah guna mengatasi kelangkaan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis yang merawat pasien virus corona atau Covid-19.

Hal itu disampaikan oleh Pangdam XIV/Hasanuddin saat menyerahkan 2.000 APD dan 600 rapid test (tes cepat corona) di Rumah Jabatan (Rujab) Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu (8/4). "Kita berharap sekarang ini agar ada home industry yang dibuka untuk bisa membuat alat pelindung diri ini," kata Andi.

Menurut Andi, APD adalah hal penting yang harus dimiliki oleh seorang tenaga medis sebagai garda terdepan dalam menangani pasien yang telah terpapar virus corona. "Nah mereka ini harus dibekali itu (APD) dan APD ini kan dipakai sekali, sekian orang, sekian hari sampai kapan ini kita belum tahu batasannya (berakhir virus corona) sampai kapan. Jadi ini harus ada (APD)," ungkapnya.

"Oleh karena itu, mungkin ke depan ini nanti akan kita kembangkan untuk bisa kita bangkitkan (home industri) di daerah-daerah karena kalau tidak pasti keterbatasan (APD)," tambah Andi.

Andi menjelaskan, APD yang akan diproduksi tentunya sesuai dengan standar kesehatan yang sudah ditentukan. Menurutnya, jika tidak ada upaya pengembangan home industry tersebut maka stok APD akan selalu mengalami kelangkaan.

Gubernur Sultra Ali Mazi yang juga sebagai Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sultra menyambut baik upaya Pangdam XIV/Hasanuddin. Menurutnya, upaya tersebut sebagai hal yang sangat positif, agar home industri bisa diberdayakan dan bisa mengatasi kelangkaan APD.

"Artinya agar home industry yang bisa bekerja membuat masker dengan standar tentu dengan standar kesehatan. Nah saya selaku gubernur mendukung dan saya akan membeli dari masyarakat itu, tetapi tentu harus memenuhi standar jangan asal membuat masker, asal bisa menutup mulut tetapi tentunya ini memenuhi standar ketentuan yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan," kata Ali Mazi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement