Kamis 09 Apr 2020 03:15 WIB

Jaga Keselamatan Atlet, Pelatnas PBSI Jalankan Aturan Khusus

PBSI menilai atlet akan lebih aman jika tetap berada di lingkungan pelatnas.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Israr Itah
Suasana latihan di Pelatnas PBSI di Cipayung, Jakarta Timur (ilustrasi).
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Suasana latihan di Pelatnas PBSI di Cipayung, Jakarta Timur (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terkait kondisi darurat Covid-19 yang belum reda, PP PBSI telah mengambil keputusan untuk tetap menempatkan atlet-atletnya di Pelatnas Cipayung dan tidak memulangkan mereka ke rumah masing-masing. Kegiatan latihan akan tetap berjalan dengan ketentuan khusus dan mengacu pada protokol kesehatan dari pemerintah. 

Hal ini disampaikan PP PBSI dalam RDPU (Rapat Dengar Pendapat Umum) dengan Komisi X DPR pada Rabu (8/4). PP PBSI diwakili oleh Sekretaris Jenderal Achmad Budiharto dan Kevin Sanjaya Sukamuljo, pemain spesialis ganda putra ranking satu dunia yang berpasangan dengan Marcus Fernaldi Gideon. Rapat ini juga dihadiri perwakilan cabor lain diantaranya sepak bola dan angkat besi.

Keputusan ini diambil PBSI demi menjaga kesehatan dan keselamatan atlet selagi Covid-19 masih melanda Tanah Air. Setelah dikaji, PBSI menilai atlet akan lebih aman jika tetap berada di lingkungan pelatnas yang telah menjadi area karantina tertutup. Dari segi asupan makanan dan nutrisi akan lebih terjamin, program menjaga kebugaran atlet pun akan lebih mudah dilakukan saat mereka berada di pelatnas. 

Keputusan berjalannya pelatnas akan dibagi menjadi dua tahapan. Tahap pertama dimulai pada 13 April 2020 hingga akhir Mei 2020. Pada tahap ini, program latihan yang berjalan hanya 40 persen dari program biasanya, dan bertujuan untuk menjaga kebugaran. Tahap kedua dimulai pada 2 Juni 2020, pelatnas akan berjalan normal dengan program intensif untuk peningkatan performa dan persiapan jika turnamen sudah mulai berjalan pada Agustus 2020. 

"Pada dasarnya kesehatan dan keselamatan atlet adalah yang utama. Pelatnas merupakan area karantina tertutup, kami akan tetap menjalankan ketentuan kesehatan dari pemerintah seperti physical distancing, PBSI pun sudah membuat protokol yang ketat terkait hal ini," ujar Budiharto dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id.

PBSI, kata dia, juga memperhatikan masukan tentang PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), yang tidak membolehkan adanya kegiatan berkumpul lebih dari lima orang. "PBSI akan meminta dispensasi lewat Kemenpora dan suratnya akan kami ajukan besok," kata Budiharto. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement