Rabu 08 Apr 2020 17:00 WIB

IHSG Anjlok Tertekan Penurunan Cadangan Devisa

Pergerakan IHSG hari mendapat tekanan dari sentimen domestik.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
Seorang pria melintasi layar elektronik pergerakan saham di Jakarta.ilustrasi
Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
Seorang pria melintasi layar elektronik pergerakan saham di Jakarta.ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan hari ini, Rabu (8/4). Indeks saham terkoreksi signifikan sebesar 3,18 persen atau turun 151.94 poin ke level 4.626,69.

Sejak awal sesi perdagangan, saham-saham sektor aneka industri dan properti memimpin pelemahan masing-masing sebesar 4,23 persen dan 3,82 persen.

Baca Juga

Pergerakan IHSG hari mendapat tekanan dari sentimen domestik mengenai penurunan cadangan devisa Indonesia turut mendorong pelemahan indeks.

"Turunnya cadangan devisa Indonesia yang membebani pergerakan rupiah terhadap dolar AS menjadi alasan investor melakukan aksi profit taking setelah mengalami penguatan sejak akhir pekan lalu," kata analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi, Rabu (8/4).

Investor asing masih tercatat melakukan aksi jual bersih sebesar Rp329,23 miliar diseluruh papan perdagangan. Aksi jual tersebut mengiringi pelemahan nilai tukar rupiah yang melamah 0,31 persen kelevel Rp16.250 per dolar AS.

Sementara itu, mayoritas bursa saham Asia ditutup bervariasi dengan penguatan pada indeks saham Nikkei 2,13 persen dan indeks TOPIX naik 1,59 persen. Sedangkan indeks Hangseng melemah 1,17 persen dan CSI300 terkoreksi 0,47 persen.

"Penurunan sejumlah bursa Asia mengikuti indeks berjangka ekuitas AS setelah para kepala keuangan gagal mencapai kesepakatan atas respon ekonomi terhadap pandemi," terang Lanjar.

Lanjar memperkirakan, IHSG pun masih cenderung melemah. Menurutnya, IHSG berpotensi diperdagangkan dikisaran 4.516-4.850.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement