Rabu 08 Apr 2020 16:37 WIB

Penjualan Eceran Turun Karena Tekanan Harga

Indeks Penjualan Riil (IPR) Februari 2020 yang turun 0,8 persen (yoy).

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
Belanja di warung kelontong.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Belanja di warung kelontong.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) meluncurkan Hasil Survei Penjualan Eceran pada Februari 2020 yang  mengindikasikan penurunan penjualan eceran. Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Februari 2020 yang turun 0,8 persen (yoy), lebih dalam dibandingkan dengan penurunan 0,3 persen (yoy) pada Januari 2020.

Penurunan penjualan eceran tersebut disebabkan oleh penurunan penjualan kelompok Barang Lainnya. Khususnya subkelompok Sandang serta kelompok Barang Budaya dan Rekreasi.

Baca Juga

Penjualan eceran diprakirakan turun lebih dalam pada Maret 2020, yang tercermin dari prakiraan pertumbuhan IPR Maret 2020 sebesar -5,4 persen (yoy). Kontraksi penjualan terjadi pada seluruh kelompok komoditas yang disurvei.

"Terutama pada subkelompok komoditas Sandang sebesar 45,9 persen (yoy), lebih dalam dari -40,4 persen (yoy) pada Februari 2020," katanya dalam keterangan pers.

Hasil survei mengindikasikan tekanan harga di tingkat pedagang eceran meningkat dalam tiga bulan mendatang (Mei 2020). Namun menurun dalam enam bulan mendatang (Agustus 2020).

Hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) tiga bulan yang akan datang sebesar 173,0 (Mei 2020), lebih tinggi dibandingkan dengan 165,5 pada bulan sebelumnya. Sementara itu, IEH 6 bulan yang akan datang sebesar 153,7, (Agustus 2020), lebih rendah dari 161,8 pada bulan sebelumnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement