Mesir akan Larang Acara Buka Puasa Bersama dan Itikaf

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil

Rabu 08 Apr 2020 10:20 WIB

Mesir akan Larang Acara Buka Puasa Bersama dan Itikaf . Foto ilustrasi: Seorang pembeli melihat-lihat fanus, lampu khas Ramadhan, di Kairo, Mesir. Foto: EPA/Khaled Elfiqi Mesir akan Larang Acara Buka Puasa Bersama dan Itikaf . Foto ilustrasi: Seorang pembeli melihat-lihat fanus, lampu khas Ramadhan, di Kairo, Mesir.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Mesir akan melarang pertemuan keagamaan selama Ramadhan 1441 Hijriah yang akan tiba dalam beberapa pekan lagi. Pemerintah Mesir dalam sebuah pernyataan menyebutkan, pelarangan segala bentuk kerumunan ini diberlakukan untuk mencegah penyebaran wabah virus Corona atau Covid-19,

Komite Ulama Universitas Al-Azhar Kairo, yang merupakan otoritas keagamaan tertinggi di Mesir, menyampaikan, setiap Muslim tentu tetap wajib berpuasa sepanjang Ramadhan karena ibadah ini tidak berkaitan dengan pandemi wabah corona. Kecuali untuk musafir dan orang yang sakit yang tidak diwajibkan berpuasa.

Baca Juga

Para ahli kesehatan telah merekomendasikan langkah-langkah seperti menjaga jarak sosial termasuk jarak fisik selama krisis global virus corona. Karena itu pula, Mesir melalui Kementerian Wakaf Islam melarang setiap pertemuan, agenda berbuka puasa dan kegiatan sosial yang mengundang kerumunan selama Ramadhan.

Untuk diketahui, pada bulan Ramadhan, umat Muslim di Mesir biasa menggelar agenda buka puasa bersama kalangan Muslim yang tak mampu. Setelah berbuka puasa, para Muslim menunaikan shalat Maghrib berjamaah di Masjid. Ramadan akan dimulai pada sekitar 23 April, tergantung pada penampakan hilal penanda awal bulan.

Selain itu, pemerintah Mesir juga melarang pelaksanaan itikaf di masjid pada 10 hari terakhir Ramadhan. Mesir, negara berpenduduk sekitar 100 juta orang, telah melaporkan lebih dari 1.300 kasus virus corona yang dikonfirmasi dengan lebih dari 250 kematian, menurut penghitungan Reuters.

Mesir pada bulan lalu juga telah memerintahkan masjid dan gereja untuk menutup pintu mereka bagi para jamaah untuk membantu mencegah penularan virus corona. Namun, seruan adzan tetap dikumandangkan melalui pengeras suara.