Selasa 07 Apr 2020 23:38 WIB

Tiga Destinasi Wisata Jeddah yang Bisa Dikunjungi Saat Umroh

Laut Merah saat ini telah dijadikan tempat wisata berbasis alam.

Rep: Mabruroh/ Red: Muhammad Fakhruddin
Tiga Destinasi Wisata Jeddah yang Bisa Dikunjungi Saat Umroh. Foto: Masjid Fatimah Az Zahra di tepi laut merah kawasan Jeddah.
Foto: saudigazette
Tiga Destinasi Wisata Jeddah yang Bisa Dikunjungi Saat Umroh. Foto: Masjid Fatimah Az Zahra di tepi laut merah kawasan Jeddah.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Arab Saudi tidak pernah sepi dari kunjungan peziarah untuk beribadah haji maupun umroh. Selain itu, Arab Saudi juga tengah gencar mempromosikan berbagai macam objek wisata kepada para pelancong diseluh dunia.

Bahkan, untuk pertama kalinya Arab Saudi juga menawarkan visa turis demi mendongkrak sektor pariwisata mereka dan percepatan pertumbuhan ekonomi. Pengambangan pariwisata ini merupakan program yang telah dicanangkan oleh Putra Mahkota Mohammad Bin Salman.

Beberapa destinasi wisata di Jeddah yang bisa dikunjungi adalah Laut merah dan Masjid Apung Ar-Rahman,  masjid Qisas, Makam Siti Hawa, Pantai Silver Sands, Fakkieh Aquarium, Fakkieh Planetarium, Air Mancur King Fahd, Al Balad, dan Museum Al Tayyibat. Dari sekian tempat wisata yang dapat dikunjungi di Jeddah, Republika hanya akan mengupas tiga tempat wisata.

Pertama, Laut Merah dan Masjid Apung Al-Rahman

Bagi umat Islam, laut merah sangat lekat dengan sejarahnya saat Nabi Musa AS dikejar oleh Fir’aun dan pasukannya. Nabi Musa dan pengikutnya kala itu dikejar hingga terjebak di ujung perbatasan dengan laut sehingga tidak ada jalan kecuali menyeberangi laut yang dikenal dengan nama Laut Merah. 

Nabi Musa AS yang diberikan mukjizat oleh Allah melalui perantara tongkatnya. Dengan tongkatnya itu, Nabi Musa memukul tanah hingga terbelahlah laut Merah tersebut sehingga bisa dilewati Musa dan pengikutnya.

Laut Merah saat ini telah dijadikan tempat wisata berbasis alam. Kerajaan Arab Saudi bahkan juga membuka jalan baru di tepi Laut di sepanjang pelabuhan laut merah Jeddah. Fasilitas yang dimiliki adalah taman olahraga air, pantai buatan, taman bermain anak, air mancur interaktif, enam restoran, 24 kios, dermaga Marina yang mengambang, puluhan toilet, dan stasiun pengisi daya telepon. 

Selain itu ada juga masjid terapung di pinggir Laut Merah tepatnya di kawasan Kurnis di Jalan Corniche , Kompleks Al-Shati, Jeddah. Saking banyaknya jamaah yang penasaran dengan masjid terapung itu, masjid Al-Rahman pun masuk dalam paket wisata untuk jamaah haji ataupun umroh.

Kedua, Kota Tua Al- Balad

Al-Balad merupakan kota tua yang terletak di Jeddah dan konon merupakan pintu masuk menuju Makkah. Saat ini, Al-Balad menjadi kota wisata karena masih banyak bangunan-bangunan kuno yang berdiri lebih dari 400 tahun.

Sehingga banyak jamaah yang berkunjung ke Al-Balad untuk melihat arsitektur kuno Jeddah atau untuk berbelanja di pasar tradisional Souk yang terkenal dengan harganya yang murah. Karenanya Al-Balad merupakan pasar besar yang banyak menampilkan pasar tradisional, pedagang kaki lima, hingga pusat outlet dan ritel. 

Menurut sejarahnya, sekitar 2.500 tahun lalu Al-Balad merupakan kampung nelayan. Kota tua ini dibangun pertama kali pada abad ke-7 dan bertujuan sebagai pusat kota Jeddah. Namun pada 1940-an tembok-tembok kota yang melindungi kawasan ini dirobohkan. Pada 1970 hingga 1980 ketika Jeddah mulai sukses karena booming minyak sehingga banyak warga Jeddah yang bergerak menuju utara dan menjauh dari Al-Balad. 

Karena itu, selain pasar tradisional jamaah atau pun wisatawan bisa mengunjungi beberapa museum di Al-Balad dan masjid As-syafi’i sebagai masjid tertua.

Ketiga, Air Mancur King Fahd

Air mancur ini dibangun pada 1980 dan diresmikan pada 1985. Terletak di pantai barat Arab Saudi, Air mancur ini mampu menyembur mencapai ketinggian 260 meter sampai 312 meter dan menjadi air mancur dengan semburan tertinggi di dunia. 

Air mancur ini diberi nama King Fahd’s Fountain karena dibuat atas perintah Raja Fahd bin Abdul Aziz Al Saud. Air mancur dengan ketinggian ini disumbangkan oleh Raja Fahd untuk kota Jeddah. Air yang digunakan ini diambil langsung dari laut merah.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement