Selasa 07 Apr 2020 21:30 WIB

Wali Kota Bandung Dorong PT DI, Pindad dan Len Produki APD

Ketiga industri nasional tersebut dipandang bisa memproduksi APD.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Gita Amanda
Wali Kota Bandung, Oded M Danial,  mendorong agar PT Dirgantara Indonesia (DI), PT Pindad dan PT Len untuk memproduksi alat perlindungan diri (APD) yang diperlukan tenaga medis pada masa pandemi Covid-19.
Foto: Republika/M Fauzi Ridwan
Wali Kota Bandung, Oded M Danial, mendorong agar PT Dirgantara Indonesia (DI), PT Pindad dan PT Len untuk memproduksi alat perlindungan diri (APD) yang diperlukan tenaga medis pada masa pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung, Oded M Danial mendorong agar PT Dirgantara Indonesia (DI), PT Pindad dan PT Len untuk memproduksi alat perlindungan diri (APD) yang diperlukan tenaga medis pada masa pandemi Covid-19. Ketiga industri nasional tersebut dipandang bisa memproduksi APD sebab memiliki peralatan yang canggih.

"Barusan (teleconference) dipimpin pak menteri satu arah menyampaikan arahan dari mendagri dan juga dari menteri perindustrian dan menteri perdagangan.  Prinsipnya mereka (Menperin) menyampaikan di daerah diharapkan perindustrian harus berjalan, diarahkan memproduksi APD," ujarnya, Selasa (7/4).

Baca Juga

Menurutnya, pihaknya segera menindaklanjuti arahan tersebut dengan melakukan koordinasi Rabu (8/4) ke tiga industri besar yaitu PT DI, PT Pindad dan PT Len. Oded menganggap ketiga industri tersebut memiliki alat canggih untuk memproduksi APD.

"Yang dibutuhkan kita seperti ventilator, mereka punya alat-alat canggih, siapa tahu," katanya.

Berdasarkan data covid 19 Kota Bandung hingga Selasa (7/4) pukul 17.34 Wib, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) mencapai 1983 orang, pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 259 orang dan yang positif sebanyak 61 orang dengan jumlah yang meninggal 18 orang dan sembuh 8 orang.

Sebelumnya, jumlah yang positif mencapai 66 orang. Namun dalam keterangannya, 4 orang yang positif covid 19 lalu meninggal bukan bukan berdomisili di Bandung meski memiliki KTP alamat di Bandung dan satu orang yang sembuh bukan berdomisili di Bandung namun KTP alamat di Bandung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement