Selasa 07 Apr 2020 21:09 WIB

Warga Pinggiran Bogota Kibarkan Kain Minta Bantuan Pangan

.

Rep: Prayogi, Rizki Jaramaya/ Red: Yogi Ardhi

Seorang wanita mengeluarkan kain merah dari jendela rumahnya di kotamadya Soacha, Kolombia, Jumat (3/4). Kain merah ini merupakan sebuah simbol untuk mengidentifikasi keluarga yang membutuhkan makanan selama karantina (FOTO : EPA-EFE/Mauricio Duenas Castaneda)

Warga berada di dekat kain merah yang menggantung di rumah mereka di kotamadya Soacha, Kolombia, Jumat (3/4). (FOTO : EPA-EFE/Mauricio Duenas Castaneda)

Seorang gadis mengambil kain merah dari jendela rumahnya di kotamadya Soacha, Kolombia, Jumat (3/4). (FOTO : EPA-EFE/Mauricio Duenas Castaneda)

Seseorang mengeluarkan kain merah dari jendela rumahnya di kotamadya Soacha, Kolombia, Jumat (3/4). (FOTO : EPA-EFE/Mauricio Duenas Castaneda)

Warga berada di dekat kain merah yang menggantung di rumah mereka di kotamadya Soacha, Kolombia, Jumat (3/4). (FOTO : EPA-EFE/Mauricio Duenas Castaneda)

Tentara mengumpulkan paket bantuan untuk keluarga di kotamadya Soacha, Kolombia, Jumat (3/4). Paket bantuan tersebut akan di berikan kepada warga selama karantina (FOTO : EPA-EFE/Mauricio Duenas Castaneda)

Tentara mengumpulkan paket bantuan untuk keluarga di kotamadya Soacha, Kolombia, Jumat (3/4). (FOTO : EPA-EFE/Mauricio Duenas Castaneda)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOTA -- Sejumlah warga di pinggiran ibukota Bogota, Kolombia meletakkan kain merah di pintu dan jendela mereka sebagai tanda untuk meminta bantuan makanan selama lockdown. Pemerintah Kolombia telah memberlakukan lockdown yang awalnya berlangsung hingga 13 April, namun masa karantina nasional telah diperpanjang hingga 27 April.

Sekitar 50 persen populasi di Kolombia secra aktif bekerja di sektor informal. Kebijakan lockdown telah membuat mereka kehilangan pekerjaan dan tidak dapat memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Oleh karena itu, satu-satunya cara adalah mengibarkan kain merah agar pihak berwenang atau tetangga mereka dapat memberikan makanan bagi mereka. Walikota Soacha, Juan Carlos Saldarriaga mengatakan, langkah ini telah meningkatkan rasa solidaritas antar tetangga.

"Dengan mengibarkan kain merah, maka membantu pemerintah daerah untuk mengetahui siapa yang paling membutuhkan bantuan," ujar Saldarriaga, dilansir Anadolu Agency, Selasa (7/4).

Sebagian besar warga Soacha telah menerima paket bantuan makanan yang didistribusikan oleh pemerintah dan Palang Merah. Namun, masih ada warga yang belum menerima bantuan tersebut sehingga mereka harus mengibarkan bendera merah di rumah mereka masing-masing.

 

Di bawah aturan karantina, satu orang per keluarga diizinkan berbelanja untuk barang-barang penting atau melakukan transaksi keuangan. Selain itu, orang-orang diwajibkan memakai masker saat berada di toko-toko, bank dan transportasi umum, dan restoran hanya diperbolehkan menyediakan layanan pengiriman. Sejauh ini, Kolombia mengkonfirmasi kasus virus korona sebanyak 1.485 dengan 35 kematian.

sumber : Republika, EPA EFE
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement