Selasa 07 Apr 2020 16:30 WIB

Alquran Beritakan Kemenangan Romawi Atas Persia

Kemenangan Romawi atas Persia diabadikan dalam surat Ar Ruum.

Kemenangan Romawi atas Persia diabadikan dalam surat Ar Ruum. Ilustrasi jejak kemegahan peradaban Romawi.
Foto: Piqsels
Kemenangan Romawi atas Persia diabadikan dalam surat Ar Ruum. Ilustrasi jejak kemegahan peradaban Romawi.

REPUBLIKA.CO.ID, Kekalahan yang dialami bangsa Romawi atas Persia ini memang sangat menyedihkan. Sebab, bangsa Romawi yang dianggap sebagai bangsa beragama (ahli kitab) kalah dengan Persia yang tidak beragama (menyembah api dan berhala). Karena itu, kaum Musyrik Makkah pun bergembira dan kaum Muslim bersedih.

Orang-orang Musyrik lalu mencemoohkan kaum Muslim dengan berkata, ''Sesungguhnya, bangsa Romawi yang mengklaim sebagai ahlul kitab telah dikalahkan bangsa Persia dan kamu mengira bahwa kamu akan mengalahkan kami dengan diturunkannya Alquran kepadamu. Maka, ketahuilah bahwasanya kami akan mengalahkanmu, sebagaimana bangsa Persia mengalahkan bangsa Romawi.''

Baca Juga

Sebagaimana keterangan Alquran dalam surah Arruum [30]: 3-4: "Di negeri yang terdekat dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang. Dalam beberapa tahun lagi. Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang). Dan di hari (kemenangan bangsa Rumawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman." 

Kekalahan bangsa Romawi atas Persia, baru akan bisa dibalas dalam beberapa tahun kemudian (bidl'i sinin). Maka, turunlah ayat di atas sebagai kabar gembira bagi kaum Muslim bahwa kekalahan bangsa Romawi akan diikuti dengan kemenangan dalam waktu yang tidak lama (bidl'i sinin).

Sebuah kabar gembira yang sulit untuk diterima secara logika dalam waktu yang sesingkat itu. Apalagi, tidak ada faktor penunjang yang dapat mendorong terealisasinya kabar gembira tersebut. Hal ini disebabkan peperangan terakhir yang terjadi antara keduanya telah meluluhlantakkan kekuatan bangsa Romawi karena bangsa Persia merupakan bangsa superpower.

Fenomena inilah yang menjadikan banyak kaum Musyrik menantang Abu Bakar dalam sebuah pertaruhan atas terwujudnya semacam pemberitaan gaib tersebut. Ada yang menyebutkan 10 tahun, 20 tahun, hingga 50 tahun. Lalu, Rasulullah SAW menyampaikan, ''Mengapa tidak 10 tahun saja?'' Lihat kitab Ibnu Katsir dalam menafsirkan surah Arruum [30] ayat 3 tersebut. Faktanya, bangsa Romawi berhasil mengalahkan bangsa Persia hanya dalam waktu tujuh tahun (615-622 M) dari kekalahan mereka.

Menurut Dr Hasan As Sayyid 'Asyur, ketika menafsirkan ayat tersebut, kata bidl'i sinin dalam bahasa Arab menunjukkan makna antara tiga sampai 10 tahun atau antara satu sampai 10 tahun. 

Ada pula yang menyebutkan lebih dari lima dan kurang dari 10 tahun. Yang dimaksud dengan penggunaan kata bidl'i sinin dalam peristiwa ini adalah salah satu di antara dua makna yang pertama. Hal ini sebagaimana diperkuat asbab an-Nuzul.

Akhirnya, kemenangan yang dijanjikan Allah SWT itu benar-benar terbukti. Ini menunjukkan kebenaran Alquran sebagai wahyu dari Allah SWT dalam mengisahkan hal-hal yang gaib.

''Apa yang diberitakan Alquran mengenai hal-hal yang gaib dan terbukti kebenarannya merupakan wahyu yang diturunkan dari zat yang menciptakan alam semesta ini kepada Nabi Muhammad SAW sebagai bukti pembenar akan dakwah kenabiannya,'' jelas Asy-Syekh Khalid Abdurrahman dalam Al-Furqan Wa Al-Qur'an. Hal yang sama juga diungkapkan Dr Musthafa Muslim dalam Mabahits Fi I'jaz Al-Qur'an, serta Dr Mahmud Salim 'Ubaidat dalam Dirasat Fi Ulum Al-Qur'an.

 

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement