REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Atalanta hanya menghabiskan 93 juta euro untuk belanja pemain pada musim lalu. Namun skuat La Dea berhasil duduk di peringkat keempat Serie A Italia serta lolos ke perempat final Liga Champions.

Sejak berada di bawah asuhan Gian Piero Gasperini pada Juni 2016, Atalanta selalu berhasil membeli pemain dengan harga murah dan menjual dengan harga tinggi. Gasperini telah membawa keuntungan sebesar 71,82 juta euro bagi Atalanta.

Menurut Transfermarkt seperti dilansir dari Football Italia, Selasa (7/4), sejak Gasperini tiba di Bergamo, Atalanta telah menjual pemain dengan jumlah total 247,93 juta euro dan telah membayar 176,11 juta euro untuk pemain baru. Artinya, Gasperini telah memberikan keuntungan kepada klub sebesar 71,82 juta euro hanya dari perdagangan pemain.

Transfer Dejan Kulusevski ke Juventus dengan nilai 35 juta euro merupakan yang terbaru dalam daftar panjang penjualan besar untuk La Dea. Penjualan itu telah menghasilkan keuntungan 46,7 juta euro hanya untuk perdagangan pemain pada 2019-2020.

Sistem kepanduan Atalanta tidak mengejutkan siapa pun, tetapi cara klub justru berhasil menciptakan skuat yang dapat memperjuangkan tempat di Liga Champions dan akhirnya lolos hingga ke perempat final dalam penampilan pertama di turnamen paling bergengsi di Eropa itu. Keberhasilan tersebut tentu pantas mendapat apresiasi.

Menurut Cies Football Observatory, pasukan Atalanta saat ini, yang terdiri dari 22 pemain, mempunyai harga 93 juta euro, artinya lebih murah 57 juta euro dari Sampdoria yang masih berjuang di papan bawah klasemen. Perbandingan dengan tim Serie A lainnya di empat besar bahkan lebih mengejutkan.

Juventus yang duduk di puncak klasemen menghabiskan 719 juta euro untuk tim saat ini dan Inter Milan yang berada di posisi ketiga mengeluarkan 364 juta euro.

Ikuti Whatsapp Channel Republika