Selasa 07 Apr 2020 13:15 WIB

Musim Pancaroba, Waspadai DBD dan Corona Sekaligus

Munculnya DBD tentu akan memperburuk angka kematian karena Covid-19.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Petugas melakukan pengasapan (fogging) untuk mencegah penyebaran DBD.
Foto: ANTARA/ANDIKA WAHYU
Petugas melakukan pengasapan (fogging) untuk mencegah penyebaran DBD.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Masyarakat diharapkan dapat mengikuti anjuran pemerintah dalam menghadapi wabah Covid-19 yang tujuannya untuk memutus mata rantai penyebaran virus sekaligus menekan angka penderita dan kematian, apalagi sekarang telah memasuki musim pancaroba yang biasanya akan muncul penyakit demam berdarah dengue (DBD).

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumatra Utara (Sumut), Aris Yudhariansyah di Medan, Selasa (7/4), mengatakan, pada bulan-bulan ini secara klasik daerah di Sumut masuk tahapan pancaroba, di mana akan muncul penyakit demam berdarah.

"Oleh karena itu, bersama keluarga mari kita lakukan pemberantasan sarang nyamuk. Munculnya DBD tentu akan memperburuk angka kesakitan dan kematian karena bercampur dengan penderita Covid-19," kata Aris. Karena itulah, lanjut Aris, masyarakat sebaiknya mengikuti anjuran dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini.

Pertama yang dapat dilakukan kenali perasaan sedih, stres, tertekan, khawatir, bingung, takut atau marah saat krisis. Sebab hal ini memang wajar selama perasaan tersebut tidak berkelanjutan. Selanjutnya lakukan relaksasi, berpikir positif dan berbicara pada orang yang dipercaya dan tetap menjaga jarak.

Susunlah rencana aktivitas dan kegiatan harian di rumah, jika sedang melakukan karantina dan isolasi sebaiknya ikuti standar operasional prosedur dan menjaga gaya hidup, pola makan teratur dan gizi seimbang. "Kemudian tetap berhubungan dengan teman maupun keluarga melalui telepon dan sosial media,” ujar Aris.

Anjuran lainnya, jika merasa tidak sanggup, maka segera hubungi tenaga kesehatan, tenaga sosial dan orang lain yang dapat dipercaya. Jika diperlukan rujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mencari pelayanan fisik dan dukungan psikososial. "Terakhir kurangilah waktu menonton terutama melihat liputan yang meresahkan tentang Covid-19," katanya.

Dalam kesempatan itu, Aris juga mengatakan sesuai dengan anjuran WHO, mulai hari ini seluruh masyarakat harus menggunakan masker. Masker bedah N95 hanyalah untuk tenaga medis, sedangkan untuk masyarakat dianjurkan mengenakan masker kain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement