Selasa 07 Apr 2020 11:58 WIB

Jokowi Minta Bantuan Atasi Corona Diberikan Cepat dan Tepat

Data dari kelompok penerima manfaat by name by adress, sehingga tepat dan akurat.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor.
Foto: Republika/Debbie Sutrisno
Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo meminta bantuan dalam jaring pengaman sosial untuk mengatasi dampak pandemi Covid-19 diberikan secara cepat dan tepat sasaran kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan.

“Data dari kelompok-kelompok penerima manfaat juga by name by adress, sehingga tepat dan akurat. Libatkan RT atau RW dan pemerintah desa dan pemerintah daerah. Sehingga betul-betul bantuan ini bisa tepat,” kata Presiden Jokowi saat membuka rapat terbatas melalui telekonferensi mengenai “Efektivitas Penyaluran Program Jaring Pengaman Sosial” dari Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (7/4).

Jokowi juga meminta penyaluran dalam jaring pengaman sosial itu dilakukan secara cepat, tanpa ada birokrasi yang menyulitkan. Dia meminta jajaran kementerian memastikan program jaring pengaman sosial juga dirasakan oleh pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), oleh pedagang sembako di pasar tradisional, hingga pelaku usaha transportasi ojek.

“Sehingga bisa menggerakkan, mengikutsertakan usaha-usaha di bawah dan bersama-sama, ekonomi di bawah ikut bergerak,” ujar Jokowi.

Secara keseluruhan, dalam mengatasi dampak sosial ekonomi dari pandemi Covid-19, pemerintah menyiapkan Rp 110 triliun untuk jaring pengaman sosial (social safety net) yang diprioritaskan bagi masyarakat dengan segmen ekonomi bawah.

Jaring pengaman sosial itu, antara lain perluasan jumlah keluarga penerima manfaat (KPM) untuk Program Keluarga Harapan (PKH) dari 9,2 juta penerima menjadi 10 juta, dengan nilai manfaat yang ditingkatkan sebesar 25 persen, serta mekanisme pencairan menjadi sebulan sekali dari tiga bulan sekali.

“Kemudian Kartu Sembako dinaikkan dari 15,2 juta penerima menjadi 20 juta penerima manfaat yang nilainya dinaikkan 30 persen dari Rp150 ribu menjadi Rp200 ribu dan diberikan selama sembilan bulan,” tambah Jokowi.

Untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), pemerintah juga menyiapkan bantuan sosial khusus, untuk 3,7 juta berbasis keluarga. Jabodetabek merupakan wilayah yang rentan kasus positif Covid-19, terutama DKI Jakarta dengan kasus positif Covid-19 terbanyak di Indonesia.

“Sebanyak 1,1 juta disalurkan Pemprov DKI Jakarta, dan 2,6 juta disiapkan oleh pemerintah pusat selama dua bulan sesuai dengan masa tanggap darurat yang ditetapkan oleh Satgas Covid-19,” ujar Jokowi.

Presiden juga telah memerintahkan Menteri Sosial Juliari Batubara untuk mendistribusikan 200 ribu paket sembako di wilayah Jabodetabek. Selain itu terdapat stimulus kartu pra kerja yang akan dimulai pada 9 april 2020, dengan total kenaikan anggaran Kartu Prakerja menjadi Rp 20 triliun dari Rp 10 triliun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement