Selasa 07 Apr 2020 08:02 WIB

Manfaatkan Pemerintah untuk Gajian, CEO Liverpool Minta Maaf

Manajemen the Reds pun menganulir kebijakan tersebut.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Pandangan umum dari stand KOP di Stadion Liverpool FC, di Anfield, Liverpool, Inggris.
Foto: EPA-EFE/Peter Powel
Pandangan umum dari stand KOP di Stadion Liverpool FC, di Anfield, Liverpool, Inggris.

REPUBLIKA.CO.ID, MERSEYSIDE -- Liverpool menganulir keputusan mereka untuk menggunakan dana pemerintah, sebagai skema pembayaran gaji staf non-pertandingan. The Reds pun minta maaf kepada fan karena telah mengambil keputusan yang salah. Juara Liga Champions musim lalu itu berencana menggunakan skema pembayaran 200 staf, yang pekerjaannya terdampak dari penghentian Liga Inggris. 

Langkah itu pun kemudian mendapat kritik dari mantan pemain Jamie Carrgher dan Dietmar Hamann. Dalam surat terbuka untuk fan, CEO Liverpool Peter Moore mengungkapkan, manajemen telah berkonsultasi dengan beberapa pejabat penting, sebagai proses mengambil keputusan sebaik mungkin.

''Kami percaya salah mengambil keputusan pekan lalu dengan mengumumkan niat menerapkan Skema Rentensi Virus Corona, dan memberikan cuti untuk staf selama penghentian jadwal Liga Inggris, dan kami benar-benar minta maaf untuk itu,'' ucap Moore, dikutip dari Sky Sports, Selasa (7/4).

Ia menegaskan, niat klub adalah untuk memastikan semua pekerja diberikan perlindungan sebanyak mungkin, dari pengurangan atau pun kehilangan pendapatan selama periode yang tidak bisa diprediksi. Oleh karena itu, lanjut Moore, klubnya berkomitmen untuk menemukan operasional alternatif saat tidak ada pertandingan sepak bola. Khususnya dengan memastikan tidak akan menggunakan skema dari pemerintah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement