Selasa 07 Apr 2020 06:05 WIB

Corona Jadi Tantangan Terbesar Sepanjang Sejarah Uni Eropa

Pandemi yang disebabkan oleh infeksi virus corona jadi tantangan terbesar Uni Eropa.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Reiny Dwinanda
Kanselir Jerman Angela Merkel menyebut pandemi yang disebabkan oleh infeksi virus corona telah menjadi tantangan terbesar Uni Eropa sepanjang sejarah.
Foto: Kay Nietfeld/dpa via AP
Kanselir Jerman Angela Merkel menyebut pandemi yang disebabkan oleh infeksi virus corona telah menjadi tantangan terbesar Uni Eropa sepanjang sejarah.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN — Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan, pandemi virus corona tipe baru yang menjadi penyebab penyakit Covid-19 merupakan tantangan terbesar yang dihadapi Uni Eropa (UE) sejak perhimpunan Benua Biru itu terbentuk. Dia menyerukan kerja sama yang lebih erat di antara negara anggota UE.

"Ketika kita menghadapi krisis di masa lalu, saya selalu menggarisbawahi hal-hal berikut: Jerman hanya akan berhasil dalam jangka panjang jika Eropa melakukannya dengan baik. Ini tidak pernah lebih relevan daripada hari ini,” kata Merkel dalam sebuah konferensi pers di Berlin pada Senin (6/4), dikutip Anadolu Agency.

Baca Juga

Dia menepis anggapan bahwa Jerman tidak menunjukkan solidaritas dengan negara anggota UE yang paling terpukul pandemi Covid-19. Merkel diketahui telah menolak usulan Italia dan Spanyol terkait utang bersama.

Meskipun tak menyinggung hal itu secara langsung, Merkel menyarankan agar Mekanisme Stabilitas Eropa digunakan. Hal itu dapat mendukung negara-negara paling terpukul pandemi seperti Spanyol dan Italia dengan jalur kredit.

Pada Ahad (5/4) lalu, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez meminta para pemimpin UE mengembangkan rencana Marshall baru untuk Eropa. Caranya dengan menciptakan mekanisme utang bersama untuk mendukung pemulihan ekonomi dan rekonstruksi di negara-negara yang terimbas pandemi Covid-19.

Spanyol, Italia, dan Jerman termasuk negara Eropa yang paling terpukul pandemi. Hingga berita ini ditulis, Spanyol memiliki 135.032 kasus Covid-19 dengan 13.169 korban jiwa.

Kemudian Italia menangani 132.527 kasus dengan total kematian mencapai 16.523 orang. Sementara Jerman memiliki 101.558 pasien dengan jumlah korban meninggal jauh lebih kecil dibanding Italia dan Spanyol, yakni 1.662 jiwa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement