Selasa 07 Apr 2020 04:03 WIB

Dikirimi Makanan, Dokter Australia: Kami Lebih Butuh Masker

Petugas medis Australia mengeluhkan pemakaian masker jenis N95 oleh masyarakat umum.

Rep: Rizky suryarandika/ Red: Esthi Maharani
Kepala Medis Australia sebut sulit cegah orang dengan gejala corona masuk negara lain. Ilustrasi.
Foto: The Central Hospital of Wuhan via Weibo/Hando
Kepala Medis Australia sebut sulit cegah orang dengan gejala corona masuk negara lain. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Petugas medis di sejumlah rumah sakit di Australia mengapresiasi dukungan masyarakat lewat kiriman surat dan makanan. Namun mereka lebih memilih diberi peralatan kesehatan karena saat ini tenaga medis tengah kesulitan mendapat Alat Pelindung Diri (APD) seperti masker pernafasan.

Petugas medis mengeluhkan pemakaian masker jenis N95 oleh masyarakat umum. Padahal merekalah yang sangat membutuhkan sebagai lini terdepan melawan virus corona.

"Tiap hari kami dapat surat ucapan terimakasih dan makanan. Kami tidak lapar, kami butuh masker. Anda dapat melihat banyak orang pakai N95, padahal kami kekurangan masker jenis itu di rumah sakit," kata salah satu dokter di rumah sakit New South Wales dilansir dari Reuters pada Senin, (6/4).

Petugas medis disana sebenarnya dijamin ketersediaan APD-nya oleh otoritas setempat. Namun nyatanya, sebagian rumah sakit di New South Wales mengalami krisis stok masker N95. Petugas medis akhirnya mengakalinya dengan masker buatan sendiri terbuat dari karet dan plastik.

"Sebagian bahkan ada yang pakai peralatan selam. Kami harus membatasi pemakaian masker oleh dokter dan perawat saat bekerja. Situasi ini sungguh membingungkan," ujar Kepala Cabang Asosiasi Medis Australia Wilayah Barat, Andrew Miller.

Milner mengklaim standar penggunaan APD telah berubah seiring makin meningkatnya penderita corona di Negeri Kangguru. Petugas medis merasa wajib memakai masker N95 sepanjang di rumah sakit karena khawatir penularan dari pasien.

Miller menyatakan APD tak lagi wajib dipakai saat berhadapan dengan pasien positif corona, melainkan pada semua pasien di rumah sakit.

"Petugas medis lini terdepan tidak yakin APD akan tersedia saat dibutuhkan karena mereka melihat petugas medis di negara lain tewas karena kekurangan APD," keluh Milner.

Kekurangan APD ini berbuntut petisi petugas medis kepada Perdana Menteri Australia Scott Morrison. Petisi tersebut sudah ditandatangani sekitar 155 ribu orang. Menteri Kesehatan Australia Greg Hunt mengklaim segera menyalurkan stok 10 juta masker untuk petugas medis.

"Masih banyak lagi peralatan yang akan datang, termasuk sarung tangan, kacamata," ucap Hunt.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement