Selasa 07 Apr 2020 00:32 WIB

Tak Ada Stok Etanol, Swiss Kekurangan Bahan Baku Disinfektan

Swiss menghentikan penyediaan stok etanol sebagai upaya privatisasi pasar alkohol

Seorang atlet melaju di jalur si Crans Montana, Swiss, Ahad (23/2). Swiss menghadapi kekurangan bahan baku cairan etanol untuk pembuatan disinfektan.
Foto: AP Photo/Gabriele Facciotti
Seorang atlet melaju di jalur si Crans Montana, Swiss, Ahad (23/2). Swiss menghadapi kekurangan bahan baku cairan etanol untuk pembuatan disinfektan.

REPUBLIKA.CO.ID, ZURICH -- Swiss menghadapi kekurangan bahan baku cairan pembunuh kuman yang esensial di masa pandemi Covid-19 saat ini. Swiss tak lagi menimbun pasokan darurat 10 ribu ton etanol sejak dua tahun lalu, demikian laporan surat kabar Tages-Anzeiger pada Senin (6/4).

Negara itu biasa menyiapkan cadangan pasokan darurat bahan-bahan seperti kopi, gandum, beras, minyak sayur, termasuk juga etanol. Namun pada 2018, negara menghentikan penyediaan stok etanol sebagai upaya privatisasi pasar alkohol, menurut laporan tersebut.

Baca Juga

Keputusan itu dianggap turut berpengaruh terhadap kekurangan disinfektan, yang produknya mulai langka di pasaran sejak beberapa pekan lalu karena masyarakat menimbun, sehingga mendorong pelaku usaha penyulingan, pembuat anggur, dan pembuat bir membuat produk cairan pembunuh kuman itu.

Dalam laporan berita yang sama disertakan komentar dari sejumlah politisi, di antaranya anggota parlemen Alois Gmuer. "Rasanya tidak bisa bahan baku penting seperti alkohol ini hilang begitu saja ketika pandemi mulai terjadi," kata Gmuer.

Politisi lainnya mengatakan bahwa persoalan ini harus diatasi secepatnya setelah krisis Covid-19 surut. Beberapa anggota parlemen dari partai Sosial Demokrat menyebut Swiss harus berinvestasi untuk stok darurat lebih dari yang sudah direncanakan sebanyak enam miliar franc Swiss (setara Rp 101 triliun).

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement