Senin 06 Apr 2020 17:39 WIB

Triwulan I 2020, Pertamina Bukukan Produksi Migas 919 MBOEPD

Produksi migas Pertamina meningkat dibandingkan rata-rata produksi tahun 2019.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Pengeboran minyak di laut lepas, ilustrasi
Pengeboran minyak di laut lepas, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah pandemik Covid-19 yang melanda dunia, Pertamina menyampaikan kabar baik. Produksi minyak dan gas (migas) Pertamina pada Triwulan I 2020 tercatat mengalami kenaikan sebesar 2 persen dibanding rata-rata produksi tahun 2019.

 

Baca Juga

Direktur Hulu Pertamina, Dharmawan Samsu menyatakan produksi migas pada Triwulan I 2020 tercatat 919 juta barel setara minyak per hari (MBOEPD) atau meningkat sebesar 2 peren dibanding rata-rata produksi tahun 2019 sebesar 901 MBOEPD. Rinciannya, produksi minyak rata-rata sebesar 421 MBOPD, sedangkan produksi gas mencapai rata rata sebesar 2887 MMSCFD. 

“Dengan penyesuaian sistem kerja dan personil untuk mengantisipasi pandemi Covid-19, Pertamina tetap berupaya menjaga produksi migas sesuai dengan target dalam RKAP. Hingga saat ini, telah mencapai 99 persen dari target,” ujar Direktur Hulu Pertamina, Dharmawan Samsu, Senin (6/4).

Dharmawan menambahkan, kinerja positif juga datang dari produksi lapangan migas yang beroperasi di luar negeri melalui anak perusahaan PT Pertamina International EP (PIEP) yang berhasil memberikan kontribusi produksi migas sebesar 156 MBOEPD atau 103 persen dari target Triwulan I 2020. “Peningkatan produksi ini terutama dari kinerja lapangan di Algeria,” imbuh Dharmawan.

Dalam mengantisipasi dampak penurunan harga minyak mentah dunia yang kemudian dibarengi dengan pandemi Covid-19, tambah Dharmawan, Pertamina mengambil langkah antisipasi menerapkan business continuity plan sambil terus melakukan evaluasi yang mendalam untuk prioritasi rencana kerja, biaya operasi dan investasi. Hal  ini sejalan dengan kebijakan korporasi melakukan optimalisasi pembiayaan.

“Pertamina terus berupaya menjaga tingkat investasi hulu guna memenuhi kebutuh migas nasional, baik produksi dan lifting, namun dengan beberapa penyesuaian berdasarkan skala prioritas agar keekonomian proyek juga tetap dapat tercapai," jelas Dharmawan.

Pertamina juga terus memantau perkembangan situasi global, utamanya harga minyak mentah dunia, kurs rupiah terhadap dollar serta dampak pandemi Covid-19. “Kami berterima kasih kepada seluruh karyawan, khususnya yang bertugas di garis depan yang terus mendedikasikan diri menjaga operasional produksi dan keberlangsungan proyek dengan segala penyesuaian yang ada. Kami juga berterima kasih kepada seluruh pihak yang membantu, tenaga medis dan petugas otoritas lainnya yang telah mendukung operasional Pertamina dari Hulu sampai Hilir yang berjalan dalam kondisi terbatas seperti saat ini,” papar Dharmawan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement