Senin 06 Apr 2020 13:30 WIB

Sikap Bijak Claudio Ranieri Terkait Wabah Corona

Menurut dia, pemain bukan mesin yang bisa dinyala dan matikan sesuka hati.

Rep: Harifiany Praisra/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Pelatih Sampdoria, Claudio Ranieri.
Foto: EPA-EFE/SIMONE ARVEDA
Pelatih Sampdoria, Claudio Ranieri.

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Beberapa pemain Sampdoria didiagnosa positif virus corona pada bulan lalu. Namun kini mereka sudah kembali di tes dan hasilnya negatif.

Manajer Sampdoria, Claudio Ranieri menolak ide soal kelanjutan Serie A untuk berlaga di venue netral. Dia menyebut, lebih baik semua dilanjutkan seperti biasa atau tidak sama sekali.

"Suasana itu saah satu yang memprihatinkan, tapi itu sudah lewat," kata Ranieri seperti dilansir dari laman Football Italia, Senin (6/4).

Dia mengakui dihadapkan pada posisi yang membingungkan karena virus corona. Dia sempat tidak tahu bagaimana pemainnya harus berjuang untuk pulih dari virus.

"Saya menenangkan diri dan mendengarkan kisah para pemain. Mereka semua menderita demam ringan dan tidak ada yang rusak di saluran pernapasan mereka," katanya.

Dia tidak akan melanjutkan program latihannya sebelum seluruh pemain pulih. Dia mengakui mengikuti arahan dokter tim untuk memutuskan yang terbaik bagi tim.

"Ada yang mengatakan virus ini bisa menjadi penyebab komplikasi jantung, sebelum kita kembali latihan, dokter akan memastikan kondisi pemain sudah siap dan fit," katanya.

Pria berusia 67 tahun ini menyebut pemain bukanlah mesin yang dengan mudah dihidupkan dan dimatikan. Sehingga dia tidak setuju atas saran memainkan laga kandang di tempat lain.

"Saya tumbuh besar dengan bola di kaki saya.Saya sudah bermain olahraga ini selama 50 tahun. Saya akan bilang tidak untuk sebuah laga, namun untuk hal yang seperti ini, saya harus serius," katanya.

Dia tidak ingin membuat polemik. Namun sebagai orang yang terkena dampak virus ini secara langsung, dita tidak ingin pemainnya memulai persiapan dengan kondisi yang kurang baik.

Dia mengakui butuh beberapa pekan sebelum akhirnya bisa kembali bermain. Apalagi belum  ada kepastian apakah tempat umum dan hotel bisa kembali aman.

"Ada banyak obrolan soal gim di tempat netral, tidak termasuk di luar. Saya tidak setuju, sebaiknya semua orang melanjutkan permainan atau tidak sama sekali. Bermain di pintu tertutup bukanlah sepak bola, itu kematian.Tapi jika itu jadi cara agar kita bisa kembali bermain, kita akan menyetujui itu," kata sosok yang pernah membawa Leicester City menjuarai Liga Primer Inggris ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement