Senin 06 Apr 2020 12:38 WIB

UMM Berdayakan UKM Produksi Masker

Kelebihan masker kain yang diproduksi terdiri dari 3 lapis

Rep: dadang kurnia/ Red: Hiru Muhammad
Masker kain bisa menjadi alternatif di tengah langkanya masker bedah (Foto: ilustrasi masker kain)
Foto: Youtube
Masker kain bisa menjadi alternatif di tengah langkanya masker bedah (Foto: ilustrasi masker kain)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Langkanya masker di pasaran setelah mewabahnya virus corona atau Covod-19 mendorong Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) memberdayakan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) untuk memproduksinya.

Fachrudin selaku pendamping UKM binaan UMM menyatakan, selain akan disalurkan secara gratis ke berbagai fasilitas kesehatan yang membutuhkan, masker berbahan kain katun ini juga diproduksi untuk komersil. 

Awalnya, produksi masker kain ini hanya untuk kalangan sendiri, yakni UMM. "Hanya saja, banyaknya permintaan dari berbagai pihak mendorong UMM untuk memproduksi masker kain ini secara masal," ujar Fachrudin melalui pesan singkatnya, Senin (6/4).

Fachrudin mengungkapkan, kelebihan masker kain yang diproduksi terdiri dari 3 lapis. Dua lapis kain katun, dan selapis tisu serat. Uniknya, tisu serat sebagai pelapis bagian dalam ini bisa diganti setiap waktu dan diklaimnya mendekati standar kesehatan.  "Memakainya juga nggak ribet dan bisa menutup bagian mulut dan hidung dengan sempurna," ujar Fachruddin.

Sejak adanya imbauan dari pemerintah untuk menggunakan masker kain, pesanan semakin banyak berdatangan. Tidak hanya unsur pemerintahan, melainkan juga dari swasta. Di antaranya dari Sidoarjo, Jember, Kediri, dan Surabaya.

Selain masker, penjahit konveksi rumahan binaan UMM juga diberdayakan untuk memproduksi Alat Pelindung Diri (APD), kerja sama UMM dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Dibantu sejumlah penjahit, UKM binaan UMM dalam sehari bisa menghasilkan 50-100 APD. Saat ini, mereka juga sedang mengupayakan pembuatan seribu APD pesanan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement