Senin 06 Apr 2020 12:52 WIB

Hadapi Corona, Italia Seperti Sedang Perang

Masalah demi masalah muncul akibat pandemi corona.

Rep: Harifiany Praisra/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Pelayat yang menghadiri pemakaman jenazah postif corona atau Covid-19 di Italia.
Foto: Reuters
Pelayat yang menghadiri pemakaman jenazah postif corona atau Covid-19 di Italia.

REPUBLIKA.CO.ID, VERONA -- Presiden klub asal Italia Hellas Verona, Maurizio Setti menyebut Italia seperti menghadapi peperangan setelah pandemik virus corona muncul. Masalah demi masalah timbul akibat pandemik ini.

Negosiasi Asosiasi Pemain Sepak Bola Italia (AIC) dengan klub gagal menemui kesepakatan. Klub ingin menangguhkan gaji pemain selama empat bulan, sementara para pemain ingin satu bulan saja.

"Posisi kami sangat sederhana. Kita berada dalam situasi seperti sedang perang. Jadi kita perlu duduk mengelilingi meja dengan tenang, cerdas dan terbuka. Untuk menemukan solusi yang bisa memuaskan kedua belah pihak," kata Setti seperti dilansir dari Football Italia, Senin (6/4).

Belum ada kepastian kapan Serie A bisa kembali digelar. Meskipun Presiden FIGC, Gabriele Gravina memperkirakan kompetisi akan berjalan pada September atau Oktober mendatang.

Setti mengakui pandemik virus corona sangat mengganggu sepak bola Italia. Dia menyebut semua dirugikan atas terhentinya kompetisi.

"Apa yang terjadi saat ini sangat merusak seluruh sepak bola di dunia. Jadi saya percaya tidak akan masalah untuk menemukan kesepakatan dengan pemain saya, mereka adalah orang baik," kata Setti.

Sayangnya, kasus kematian di Italia akibat virus corona masih sangat tinggi. Hal ini tentu bisa mempengaruhi prediksi karena kompetisi baru bisa dilanjutkan ketika wabah benar-benar selesai.

"Saya harap kita bisa kembali bermain di musim ini. Menyelesaikan kompetisi dan memberikan suka cita pada orang-orang, karena masyarakat Italia sangat mencintai sepak bola," kata Setti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement