Senin 06 Apr 2020 10:26 WIB

Mendidik Anak untuk Mengenal Allah

Mendidik anak untuk mengenal Allah adalah tanggung jawab orang tua.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
Mendidik Anak untuk Mengenal Allah. Foto Ilustrasi: Ibu Yang Mengajari Anaknya (ilustrasi).
Foto: Republika/Musiron
Mendidik Anak untuk Mengenal Allah. Foto Ilustrasi: Ibu Yang Mengajari Anaknya (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak merupakan anugerah dan titipan dari Allah SWT. Sebagai seseorang yang diberikan tanggungjawab, sudah selayaknya dapat menjaga anak ini dengan baik. Memberikan perlindungan dan mendidik anak dengan baik merupakan salah satu tugas dari orang tua.

Seorang ibu, dalam Islam disebut sebagai guru pertama bagi anak. Ibu adalah madrasah utama sebelum anak terjun dalam kehidupan sosial yang lebih luas. Karenanya, mendidik anak harus disesuaikan dengan ajaran Islam.

Baca Juga

Rasulullah SAW bersabda, "Kamu sekalian adalah pemimpin, dan kamu sekalian bertanggung jawab atas orang yang dipimpinnya. Seorang Amir (raja) adalah pemimpin, seorang suami pun pemimpin atas keluarganya, dan isteri juga pemimpin bagi rumah suaminya dan anak-anaknya. Kamu sekalian adalah pemimpin dan kamu sekalian akan diminta pertanggungjawabannya atas kepemimpinannya."

Karena pendidikan yang didapat di rumah adalah pendidikan yang paling mendasar, maka pendidikan ini tidak bisa dilakukan dengan main-main. Posisi ibu dalam hal ini menjadi sangat penting. Rasulullah SAW dalam HR Muslim bersabda, "Apabila seorang anak Adam mati, maka terputuslah amalnya kecuali dari tiga perkara; shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, serta anak sholeh yang senantiasa mendoakannya."

Dalam buku Bingkisan Istimewa Menuju Keluarga Sakinah karya Yazid bin Abdul Qadir Jawas dituliskan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mendidik anak. Salah satunya secara baik dan sabar mengajarkan anak untuk mengenal dan mencintai Allah. Kenalkan pada anak tentang Sang Pencipta dan mencintai Rasul selaku suri tauladan yang mulia.

Ajarkanlah kepada anak tentang tauhid dan jauhkan anak dari perbuatan syirik sedari kecil. Dalam Surat Luqman ayat 13 dituliskan, "Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya; 'Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar'."

Berikutnya, pada usia balita, ajarkan pada anak perihal kalimat-kalimat yang baik serta bacaan Alquran. Alquran merupakan kitab terbaik dan sempurna. Hal ini dilakukan oleh sahabat dan generasi Tab'in dan Tabi'ut Tab'in. Dimana pada generasi ini, banyak yang usianya belia namun sudah hafal Alquran.

Allah memberikan kelebihan pada manusia di usia muda suatu kemampuan menghafal yang lebih jika dibandingkan umur-umur dewasa. Sebagai orang tua, ibu harus memanfaatkan momen ini untuk mengajarkan anak-anaknya pada hal yang baik dan bermanfaat.

Mengajarkan Alquran tidak perlu menunggu ada sekolah-sekolah membaca Alquran. Ibu bisa mengajarkan di rumah sesuai dengan kemampuannya.

Selain mengajarkan Alquran, penting juga untuk mengenalkan shalat kepada anak sedini mungkin. Shalat adalah prioritas yang tak bisa dilupakan begitu saja sebagai hamba Allah. Shalat juga penting karena tiang agama.

Mengingat shalat adalah hal pertama yang dihisab oleh Allah di akhirat, maka penanaman akan pentingnya shalat ini harus dikenalkan sejak dini. Orang tua bisa mengenalkan dengan cara mencontohkan, salah satunya dengan shalat berjamaah baik di rumah maupun di masjid.

Rasulullah SAW bersabda, "Suruhlah anak kalian shalat ketika berumur 7 tahun, dan kalau sudah berusia 10 tahun meninggal-kan shalat, maka pukullah ia. Dan pisahkanlah tempat tidurnya (antara anak laki-laki dan anak wanita)."

Mengajak dalam kebaikan memang membutuhkan kesabaran. Perlu kesabaran untuk menuntun, membimbing, dan mengingatkan akan pentingnya shalat. Dalam surat Thaha ayat 132 Allah berfirman, "Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa."

Seseorang yang lalai dalam shalatnya, maka ia rentan mengikuti hawa nafsunya. Allah SWT dalam surat Maryam ayat 59 berfirman, "Kemudian datanglah setelah mereka, pengganti yang mengabaikan shalat dan mengikuti keinginannya, maka mereka kelak akan tersesat."

Setelah memperhatikan ibadah anak, hal berikutnya yang perlu diajarkan pada anak adalah perihal akhlak dan pergaulan. Akhlak yang mulia, jujur, berkata baik dan benar, berlaku baik, dan berbakti pada orang tua penting untuk dikenalkan sejak kecil. Ini untuk membangun karakter Islam yang baik.

Pergaulan anak, juga perlu diperhatikan orang tua. Didikan yang baik di rumah harus didukung dengan pergaulan yang baik pula. Rasulullah SAW pernah bersabda, "Seseorang bergantung pada agama temannya. Maka hendaknya ia melihat dengan siapa dia berteman." 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement