Senin 06 Apr 2020 06:18 WIB

Dividen tak Capai Target, BUMN Pilih Selamatkan Karyawan

BUMN mendukung langkah mengembalikan putaran roda ekonomi setelah corona.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolandha
Menteri BUMN Erick Thohir bersama Direktur Utama PT. Krakatau Steel (Persero) tbk. Silmy Karim.Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan perseroan sudah menerapkan SOP dari pemerintah bagi karyawan yang masuk bekerja, seperti hand sanitizer, alat pengukur suhu badan, masker dan mengimbau selalu mencuci tangan.
Foto: Republika/Prayogi
Menteri BUMN Erick Thohir bersama Direktur Utama PT. Krakatau Steel (Persero) tbk. Silmy Karim.Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan perseroan sudah menerapkan SOP dari pemerintah bagi karyawan yang masuk bekerja, seperti hand sanitizer, alat pengukur suhu badan, masker dan mengimbau selalu mencuci tangan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setoran dividen perusahaan negara pada tahun ini bisa terancam. Bahkan, target setoran dividen sebesar Rp 49 triliun tidak tercapai karena pandemi virus corona.

Salah satu BUMN, PT Krakatau Steel (Persero) memprioritaskan keselamatan pekerja atau karyawannya dari penyebaran virus corona. Perseroan pun meminta semua karyawan agar menerapkan physical distancing.

Baca Juga

Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan perseroan sudah menerapkan SOP dari pemerintah bagi karyawan yang masuk bekerja, seperti hand sanitizer, alat pengukur suhu badan, masker dan mengimbau selalu mencuci tangan.

“Covid-19 itu baru permulaan, yang juga lebih penting langkah-langkah pascacorona karena kita mesti mengembalikan putaran roda ekonomi,” ujarnya ketika dihubungi Republika.co.id di Jakarta, Ahad (5/4).

Menurutnya dalam situasi saat ini, perusahaan lebih mengutamakan keselamatan karyawan daripada keuangan perseroan. Langkah ini agar bisa bertahan di tengah situasi yang tidak mudah.

“Kita mesti bisa mengembalikan putaran roda ekonomi,” ucapnya.

Sementara Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra menambahkan pandemi virus corona menyebabkan penurunan kinerja perseroan. “Pasti ada turun pendapatan dan dipastikan juga akan cukup besar akibat corona,” ucapnya kepada Republika.co.id.

Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir memprediksi dividen perusahaan plat merah pada 2020 tidak akan tercapai, bahkan pada 2021 hanya tercapai 50 persen. Ia menyebut hal tersebut merupakan dampak yang ditanggung akibat mewabahnya Virus Corona baru atau Covid-19 di Indonesia.

“Kondisi hari ini untuk dividen 2020 kemungkinan kami meleset. Pada 2021 pastinya jauh sekali karena sudah terlihat dampak-dampaknya di banyak BUMN,” kata Erick.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement