Ahad 05 Apr 2020 14:13 WIB

Yunani Kembali Tutup Kamp Pengungsi

Yunani kembali tutup kamp pengungsi setelah ada pengungsi yang positif corona

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
Pengungsi dan migran membawa barang bawaan mereka untuk berlayar dengan feri ke pelabuhan Piraeus di timur laut Lesbos, Yunani. Yunani kembali tutup kamp pengungsi setelah ada pengungsi yang positif corona. Ilustrasi.
Foto: AP Photo/Michael Varaklas
Pengungsi dan migran membawa barang bawaan mereka untuk berlayar dengan feri ke pelabuhan Piraeus di timur laut Lesbos, Yunani. Yunani kembali tutup kamp pengungsi setelah ada pengungsi yang positif corona. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA -- Kementerian Imigrasi Yunani mengumumkan telah mengarantina fasilitas migran kedua pada pekan ini, Ahad (5/4). Keputusan itu diambil setelah seorang pria berusia 53 tahun dinyatakan positif mengidap virus corona.

Pria Afghanistan yang ditemukan terinfeksi tinggal bersama keluarganya di kamp Malakasa. Dia bersama dengan ratusan migran dan pencari suaka lainnya mengisi kamp tersebut sehingga untuk menghindari penyebaran lebih luas maka dilakukan penutupan.

Sosok yang positif Covid-19 ini telah dipindahkan ke rumah sakit di Athena. Tes pada orang-orang yang berinteraksi dengannya akan dilanjutkan oleh badan kesehatan masyarakat dalam upaya melacak rute virus.

Kamp di Malakasa berada di 40 kilometer timur laut Athena ini akan dikarantina selama dua pekan. Polisi yang menjaga fasilitas tersebut pun akan diperkuat agar tidak ada yang bisa masuk atau keluar dengan bebas.

Sebelum penutupan kamp Malaksa, pihak berwenang mengarantina kamp Ritsona di Yunani tengah pada Kamis (2/4). Hal ini terjadi setelah 20 pencari suaka dinyatakan positif memiliki virus corona. Tempat ini pun menjadi fasilitas pertama di Yunani yang terkena dampak sejak wabah penyakit ini masuk ke Yunani.

Meski sudah terjadi penutupan pada dua kamp pengungsi, Kementerian Imigrasi menyatakan pemerintah baru saja mengoperasikan fasilitas tertutup pada bulan lalu. Kamp tersebut menampung migran yang datang sejak 1 Maret.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement