Sabtu 04 Apr 2020 13:47 WIB

Persita: Sponsor Masih Tahan Diri Hingga Kompetisi Jelas

Hingga kini belum ada kejelasan apakah Liga 1 akan tetap berlanjut atau dihentikan.

Logo Persita Tangerang. Manajemen Persita Tangerang menyatakan, pihak sponsor masih menahan diri untuk tetap menunggu hingga ada kejelasan perihal kompetisi Liga 1 Indonesia musim 2020.
Foto: Dok Persita
Logo Persita Tangerang. Manajemen Persita Tangerang menyatakan, pihak sponsor masih menahan diri untuk tetap menunggu hingga ada kejelasan perihal kompetisi Liga 1 Indonesia musim 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajemen Persita Tangerang menyatakan, pihak sponsor masih menahan diri untuk tetap menunggu hingga ada kejelasan perihal kompetisi Liga 1 Indonesia musim 2020. Hingga kini belum ada kejelasan apakah Liga 1 akan tetap berlanjut atau dihentikan secara cepat.

"Sponsor menahan diri melihat situasi ini apalagi kompetisi belum pasti juga. Yang pasti kami sejauh ini berdiskusi menunggu kepastian (liga) dilanjutkan," ujar manajer Persita I Nyoman Suryanthara, Sabtu (4/4).

Menurut Suryanthara, terhentinya kompetisi akibat pandemi covid-19 memang sangat berdampak pada finansial. Tak hanya klub, pihak sponsor pun mengalami hal serupa akibat wabah virus berbahaya ini.

Bagi klub, terhentinya laga berarti tidak ada lagi pemasukan dari setiap pertandingan. Sementara, klub diharuskan tetap membayar hak atau gaji pemain.

Manajemen pun terus berkoordinasi dan meyakinkan sponsor untuk tidak pergi, menunggu hingga ada kepastian kompetisi dari PSSI dan PT Liga Indonesia Baru selaku operator. "Sponsor mereview kembali bagian-bagian antara mereka dengan klub. Kami masih coba meyakinkan mereka," kata dia menambahkan.

Sebelumnya, Persita juga telah melakukan penyesuaian gaji dengan memotong hingga 90 persen bagi pelatih dan ofisial pada April sampai Juni.

Pihak manajemen menyatakan bahwa pemberian 10 persen gaji dari jumlah penghasilan normal dalam tiga bulan harus dilakukan demi memastikan kelangsungan operasional klub. "Ini memang berat. Namun kami sudah mengupayakan segala kemungkinan yang terbaik untuk pemain, pelatih, dan ofisial sebelum keputusan ini diambil," katanya menegaskan.

Pemangkasan gaji ini diperkuat oleh Surat Keputusan PSSI bernomor SKEP/48/III/2020. PSSI mempersilakan klub-klub untuk melakukan perubahan kontrak kerja yang telah disepakati antara klub, pemain, pelatih, dan ofisial atas kewajiban pembayaran gaji di bulan Maret sampai Juni 2020 yang akan dibayarkan maksimal 25 persen dari yang tertera di dalam kontrak kerja di tengah libur kompetisi akibat covid-19.

"Pasti di awal ada pro dan kontra. Akan tetapi, kami berusaha mengomunikasikan dengan baik kepada tim. Ini adalah keputusan yang terbaik, meski berat. Insya Allah, tim bisa menerima dengan baik," pungkas Suryanthara.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement