Sabtu 04 Apr 2020 06:30 WIB

Insight Investments Bantu Gerakan Sosial Bagi Pelaku UMKM

Kondisi saat ini mengakibatkan para pekerja sektor informal paling rentan terdampak.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolandha
Pengemudi ojek daring menunjukkan nasi kotak yang didapatkannya di kawasan Menteng, Jakarta, Jumat (3/4/2020). Pembagian makanan gratis tersebut merupakan sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama di tengah-tengah pandemi COVID-19.
Foto: Antara/Aprillio Akbar
Pengemudi ojek daring menunjukkan nasi kotak yang didapatkannya di kawasan Menteng, Jakarta, Jumat (3/4/2020). Pembagian makanan gratis tersebut merupakan sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama di tengah-tengah pandemi COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menyebutkan virus corona sudah menjadi situasi darurat nasional dan untuk mencegah meluasnya penjangkitan, pemerintah menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Hal ini berimbas terhadap sektor perekonomian, khususnya bagi para pekerja di sektor informal yang umumnya memiliki pendapatan berbasis harian.

Direktur Utama PT Insight Investments Management Ekiawan Heri Primaryanto mengatakan kondisi ini mengakibatkan para pekerja sektor informal dan pelaku usaha UMKM paling rentan terdampak. Solusinya memberikan sumber pendapatan lain bagi para pekerja informal untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup antara lain makan sehari-hari dan memberikan stimulus untuk menjaga daya beli . 

Baca Juga

"Dengan begitu, para pekerja sektor informal ini dapat ikut mematuhi kebijakan pembatasan yang diterapkan pemerintah," ujarnya kepada Republika.co.id di Jakarta, Jumat (3/4).

Menurutnya saat ini PT Insight Investments Management (Insight) bersama Yayasan Inspirasi Indonesia Membangun (YIIM) telah membuat gerakan kepedulian terhadap masyarakat terutama pekerja informal. Ini diwujudkan dalam bentuk pembagian nasi bungkus dan paket sembako kepada masyarakat kecil dan pekerja informal seperti driver ojek online (ojol), pelaku UMKM, hingga tunawisma di sekitaran wilayah Jakarta, Tangerang, Depok dan Bekasi.

“Sepinya pengunjung dan berkurangnya pesanan melalui aplikasi ojek online menjadi salah satu kendala yang dihadapi oleh warga yang sehari-hari menjalankan profesi sebagai driver ojol, pelaku usaha UMKM, dan yang lainnya. Melalui gerakan ini Insight dan YIIM mau mengajak masyarakat agar lebih peduli kepada sesama,” jelasnya.

Insight dan YIIM membagi gerakan sosial tersebut menjadi dua tahap. Tahap pertama yakni membeli nasi bungkus dari warung makan milik pelaku UMKM dan membeli sembako dari warung yang bukan milik agen penjual. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat menengah ke bawah atau usaha UMKM bisa tetap mendapatkan penghasilan. 

Tahap selanjutnya adalah pengemasan dan pembagian nasi bungkus dan sembako kepada masyarakat yang berada di sekitaran wilayah Jakarta, Tangerang, Depok, dan Bekasi. Adapun sembako yang dibagikan dapat dimasak untuk kebutuhan makan sehari-hari beserta keluarganya.

Ketua Pengurus YIIM Chrisbiantoro mengajak masyarakat untuk bahu-membahu bersama dalam membantu pemerintah melakukan pencegahan dan menanggulangi virus corona. "Kepedulian terhadap sesama di masa sulit tentu menjadi nilai yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement