Sabtu 04 Apr 2020 01:47 WIB

Organda Tetap Siapkan Armada Mudik

Organda menilai hingga saat ini tidak ada larangan dari pemerintah untuk mudik.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nur Aini
Calon penumpang bersiap menaiki bus AKAP di terminal bayangan Pondok Pinang, Jakarta, Jumat (3/4/2020). Pemerintah mengimbau masyarakat untuk menunda mudik atau pulang kampung pada Lebaran mendatang sebagai salah satu langkah membatasi penyebaran wabah COVID-19.
Foto: ANTARA/Reno Esnir
Calon penumpang bersiap menaiki bus AKAP di terminal bayangan Pondok Pinang, Jakarta, Jumat (3/4/2020). Pemerintah mengimbau masyarakat untuk menunda mudik atau pulang kampung pada Lebaran mendatang sebagai salah satu langkah membatasi penyebaran wabah COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –- Organisasi Angkutan Darat (Organda) masih menyediakan bus untuk mudik tahun ini karena tidak ada larangan dari pemerintah. Adanya permintaan dari penumpang juga membuat Organda menyediakan bus mudik.

 

Sekretaris Jenderal DPP Organda Ateng Haryono mengakui prihatin pandemi virus corona atau Covid-19 mengancam keberlangsung bisnis penyedia jasa angkutan. “Kami sedih tapi kami masih melihat peluang bagi kita,” kata Ateng kepada Republika.co.id, Jumat (3/4).

Sejauh ini, pemerintah memang tidak melarang mudik. Akan tetapi, pemerintah memberikan imbauan kepada warga agar tidak mudik. Oleh karena itu, Ateng menilai tetap ada peluang meski sangat tipis. Untuk itu, Ateng memastikan perusahaan angkutan umum yang menjadi anggotanya masih bisa memberikan layanan armada saat mudik.

“Karena kami memberikan layanan, ya kami masih perlu sediakan kalau demand-nya ada dan mudik tidak dilarang,” tutur Ateng.

Meskipun begitu, Ateng memastikan operasional bus untuk mudik tetap dilakukan mengikuti protokol pencegahan Covid-19. Dia memastikan jika nantinya angkutan mudik tetap beroperasi maka akan menerapkan protokol sesuai arahan pemerintah.

“Contohnya ketika mau masuk bus diperiksa juga suhunya, kalau memang sakit ya ditolak, kalau sehat tetap jalan,” ungkap Ateng.

Ateng menuturkan tidak menutup kemungkinan nantinya akan diberlakukan pembatasan fisik saat berada di dalam bus. Hal tersebut menurutnya dapat dilakukan dengan bangku tiga hanya untuk dua penumpang dan bangku dua hanya untuk satu penumpang.

Pada dasarnya, Ateng menegaskan Organda tetap menyediakan armadanya selama mudik tidak dilarang dan menjalankan protokol yang ada. Dia menuturkan saat ini perusahaan transportasi bus juga sudah ada yang menerapkan penyemprotan disinfektan di armadanya begitupun juga pengelola terminal.

Ateng melihat saat ini pemerintah masih memberikan jalan bagi pemudik meski imbauan terus dilakukan agar tidak melakukan kegiatan tersebut. Meskipun begitu, Ateng memahami sebagian masyarakat yang memiliki kampung halaman tetap ingin melakukan mudik.

“Di sini kan hanya bekerja kemudian karena corona penurunan luar biasa mereka tidak bisa ke mana-mana, ya mereka milih untuk pulang kampung, itu nggak salah. Daripada di sini kosong nggak ada yang bayarin juga (kebutuhan sehari-hari),” ungkap Ateng.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement